Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengamat: Presiden Sebaiknya Segera Lantik Menteri ESDM

Micom
03/9/2016 11:54
Pengamat: Presiden Sebaiknya Segera Lantik Menteri ESDM
(Antara/Yudhi Mahatma)

PASCA Archandra Tahar diberhentikan Presiden Joko Widodo dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pertengahan Agustus 2016 hingga saat ini, posisi Menteri ESDM masih dijabat sementara Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penjabat yang juga menjadi Menko Maritim. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap efektifitas kerja.

Menanggapi situasi ini, Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/9) saat diminta pendapatnya mengatakan, sebaiknya Presiden Joko Widodo segera menentukan dan melantik Menteri ESDM, sehingga roda pemerintahan khususnya dikementerian ESDM dapat berjalan secara baik dan efektif.

"Saya pikir Presiden Jokowi segara mencari dan melantik Menteri ESDM yang baru pasca Archandra Tahar diberhentikan pertengahan bulan Agustus lalu. Ini sangat penting agar roda pemerintahan khususnya dikementerian ESDM dapat berjalan baik dan efektif ketimbang tetap menggunakan penjabat sementara".

Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini menilai, jabatan penjabat yang diemban kepada Luhut Binsar Pandjaitan tentu sangat tidak efektif karena posisi Luhut sebagai Menko Maritim. Luhut, lanjutnya, memiliki tugas banyak sehingga sangat tidak tepat kalau Menteri ESDM terlalu diberikan tugas kepada seorang penjabat yang juga rangkap sebagai Menko.

"Seharusnya posisi Menteri ESDM segera diisi karena tugas dan tanggung jawabnya sangat penting. Penjabat sementara yang diberikan kepada Luhut tentu sangat tidak efektif dalam melaksanakan tugas kementerian".

Pria yang biasa disapa Ramses ini, justeru mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo belum juga menentukan dan melantik Menteri ESDM padahal sudah hampir mendekati satu bulan dari waktu pemberhentian Archandra Tahar. "Saya justeru bertanya kepada pak Presiden Jokowi kenapa belum menentukan juga siapa Menteri ESDM pengganti Archandra Tahar sehingga roda pemerintahan dapat berjalan secara efektif" tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah kosong sejak diberhentikannya Arcandra Tahar dari jabatan tersebut pada 15 Agustus lalu akan diisi, dan tidak akan terus dikosongkan.

“Ya tentu saja nanti akan diisi. Pasti diisi, masa akan dikosongkan,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Nasional I Asosiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), di Hall C2 Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/8).

Saat ditanya apakah pengganti Arcandra berasal dari professional atau partai politik? Presiden Jokowi menjawab, yang mengajukan banyak sekali. “Tapi nanti yang dipilih, nanti dilihat… dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya posisi Menteri ESDM kosong sejak Arcandra Tahar yang dilantik menggantikan pejabat sebelumnya Sudirman Said, di Istana Negara, Jakarta, pada 27 Juli lalu, diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Jokowi pada 15 Agustus lalu. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Presiden Jokowi telah menunjuk Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebagai Pelaksana Tugas hingga diangkatnya Menteri ESDM yang baru. (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya