Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PASANGAN calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin dalam kontestasi Pilpres. Temuan survei Economics & Political Insight (EPI) Center menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut mencapai 50,2%.
Baca juga: Ketidaknetralan Bukti Ketidakmampuan dan Takut Kalah
Dengan capaian elektabilitas yang telah menembus 50 persen, Pilpres 2024 berpotensi bisa berlangsung dalam satu putaran saja.
Untuk sementara elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul sebesar 21,3%, terpaut tipis dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD yaitu 20,1%. Sisanya sebanyak 8,5% menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Baca juga: BRIN: Kritik kepada Presiden Jangan Dianggap Angin Lalu
“Elektabilitas Prabowo-Gibran menembus hingga 50,2 persen, artinya diprediksi bakal memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran,” ungkap peneliti EPI Center Mursalin keterangan yang diterima.
Menurut Mursalin, setidaknya ada sejumlah faktor yang bisa menjelaskan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran. “Pertama, tentunya faktor dukungan dari Presiden Jokowi kepada Prabowo, diperkuat dengan majunya Gibran sebagai cawapres,” tandas Mursalin.
“Majunya Gibran yang notabene putera sulung Jokowi memberi isyarat kuat dukungan mengarah kepada Prabowo alih-alih Ganjar,” lanjut Mursalin. Sebelumnya Jokowi membagi dukungan kepada Ganjar, hingga terjadi perpecahan antara Jokowi dengan elite PDIP.
“Jokowi akhirnya memilih mendukung Prabowo, mantan rivalnya dalam dua kali Pemilu,” tegas Mursalin.
Faktor kedua adalah pergeseran pemilih Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, mengikuti arah dukungan Jokowi. “Terjadi gelombang perpindahan dukungan, pemilih yang awalnya masih mendukung Ganjar kini beralih sepenuhnya mendukung Prabowo,” terang Mursalin.
Sebaliknya, publik yang merasa tidak puas lebih cenderung memilih Anies-Cak Imin yang menggaungkan jargon perubahan. “Wacana keberlanjutan versus perubahan menjadi salah satu faktor yang menentukan keputusan publik memilih capres-cawapres,” ujar Mursalin.
Survei digelar pada 9-15 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95%. (P-3)
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Partai politik di Indonesia saat ini juga mengalami permasalah yang sama yakni konstituen lebih terikat pada tokoh daripada pada program atau ideologi partai.
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved