Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Formasi Indonesia Moeda Ajak Gen Z dan Milenial Melek Politik

Media Indonesia
17/11/2023 21:07
Formasi Indonesia Moeda Ajak Gen Z dan Milenial Melek Politik
Diskusi publik bertema Demokrasi di mata anak muda menghadapi Pilpres 2024, di Aula IASTH, Universitas Indonesia (UI), Jakarta.(Ist)

FORMASI Indonesia Moeda mengajak kalangan anak muda yakni gen Z dan milenial untuk melek politik pada Pilpres 2024. Sebab, suara milenial dan gen Z bakal mendominasi Pemilu 2024 yang sudah di depan mata.

Hal itu disampaikan Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda Syifak Muhammad Yus dalam diskusi publik bertema Demokrasi di mata anak muda menghadapi Pilpres 2024, di Aula IASTH, Universitas Indonesia (UI), Jakarta, hari ini.

Baca juga: Generasi Muda Perlu Melek Politik dan Berkontribusi pada Pemilu Damai

Syifak tidak ingin anak muda yang menjadi pemilih mayoritas hanya menjadi objek, tetapi perlu aktif dalam pesta 5 tahunan tersebut.

"Dari data KPU penetapan DPT Caleg DPR RI yang diusung 18 partai politik (parpol), sebanyak 67% caleg berusia lebih dari 41 tahun, 12% lebih dari 61 tahun, dan di bawah 41 tahun hanya 33%."

"Melihat dari data tersebut, anak muda masih berada di posisi pinggir, belum mengambil posisi strategis," ujar Syifak dalam keterangannya, Jumat (17/11).

Minimnya anak muda dalam kontestasi, Syifak menduga karena masih banyak anak muda yang apolitis atau menganggap politik itu sesuatu yang kotor, sehingga anak muda enggan terjun ke dalam dunia politik.

"Negara demokratis tidak lepas dari partai politik, namun generasi muda masih antipati, maka harus ada pemahaman atau sesuatu yang diluruskan," ungkapnya.

Baca juga: ABAS dan Ubah Bareng Ajak Anak Muda Bandung Melek Politik

Syifak menuturkan pemilu harus menjadi momentum konsolidasi demokrasi dan mempererat kesatuan bangsa. Demokrasi harus dimaknai dan digunakan untuk usaha sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia.

“Di mata anak muda, demokrasi harus termanifestasi dalam bentuk pemerataan pembangunan, hilirisasi industri, kesempatan memimpin bagi semua anak bangsa tanpa ada pembatasan-pembatasan dan selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan lain,” tutur Syifak.

Lebih lanjut, Syifak menyampaikan posisi generasi muda pada tahun politik juga sangat rawan terpapar hoaks yang dapat menimbulkan kegaduhan, adu domba, dan perpecahan.

Baca juga: Langkah Kaesang, Gerbang Masuk Pemuda Melek Politik

Karena itu, ia mendorong agar politisi dan elit parpol lebih mengarah pada kampanye politik positif daripada kampanye negatif, apalagi hoaks.

"Saatnya calon pemimpin lebih mengutamakan kampanye visi dan misinya daripada hanya menyerang pihak lain menggunakan isu-isu yang belum terbukti," ucapnya.

Hadir pula sebagai narasumber, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko, Kepala Bapilu Partai Golkar Maman Abdurrahman, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Dedek Prayudi dari DPP PSI dan Juru Bicara PKB Rafif Muhammad Rizqullah. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya