Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGAMAT Komunikasi Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, saat dimintai tanggapannya terkait pemberhentian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengatakan, Presiden Joko Widodo, sesungguhnya korban ketidakberesan lingkaran Istana. Presiden Jokowi bukan pelaku kecerobahan dalam merekrut para Menteri.
"Iya, saya melihat, Presiden Jokowi itu korban dari kecerobohan lingkaran Istana. Presiden bukan pelaku kecerobohan dalam merekrut Menteri-menterinya, khususnya kasus yang menimpa Arcandra Tahar", tegasnya.
Pria yang biasa disapa Ramses ini menilai, Presiden Joko Widodo memiliki niat baik menghadirkan anak-anak bangsa yang memiliki kemampuan dan kapasitas memajukan Indonesia. Niat baik dan tulus Presiden Joko Widodo, ini semestinya harus direspon secara sigap oleh lingkaran Istna termasuk pihak-pihak yang turut serta memberi masukan kepada Presiden dalam menentukan para Menteri. Kasus yang menimpa Arcandra Tahar, bukan karena ketidakcermatan Presiden tapi karena ketidakcermatan dan ketidak telitian lingkaran Istana termasuk fungsi Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya kira, Presiden Jokowi punya niat baik membangun bangsa ini, dengan berusaha menghadirkan tokoh-tokoh bangsa yang punya kemampuan dibidangnya untuk menjadi Menteri, namun sayangnya, niat baik Presiden tidak mendapat dukungan lingkaran Istana. Ini dibuktikan dengan kasus yang menimpa Arcandra Tahar. Seharusnya lingkaran Istana dan Badan Intelijen Negara harus memberikan pasokan informasi dan data yang akurat kepada Presiden sehingga tidak terjadinya kasus yang cukup memalukan ini", tandasnya.
Peristiwa pemberhentian Arcandra Tahar lanjutnya, merupakan peristiwa langka dan sekaligus peristiwa yang memalukan bangsa Indonesia. Indonesia negara besar yang memiliki harkat dan martabat, seharusnya kasus seperti ini tidak boleh terjadi, karena sangat sederhana, namun dampaknya cukup berpengaruh terhadap integritas bangsa Indonesia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo akhirnya memberhentikan dengan hormat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Senin malam. Presiden mencopot Menteri ESDM itu lantaran Arcandra Tahar diguncang isu dwi-kewarganegaraan yang dimilikinya. Untuk menggantikan sementara posisi Menteri ESDM, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Plt menteri ESDM. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved