Indonesia Membutuhkan Panglima Tani di Posisi Cawapres

Mediaindonesia.com
16/5/2023 18:39
Indonesia Membutuhkan Panglima Tani di Posisi Cawapres
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).(Antara)

SOSOK Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko masuk daftar bursa calon wakil presiden (cawapres) pada hasil Musyawarah Rakyat di Jakarta, Minggu (14/5) lalu. Partai politik (parpol) diharapkan bisa mempertimbangkan suara rakyat yang menginginkan keberadaan sang "Panglima Tani".

"Parpol juga harus menganut demokrasi kerakyatan. Menurut saya, sosok Pak Moeldoko pantas dipertimbangkan partai politik," ungkap Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Pokja Pangan, Industri dan Kehutanan Benny Pasaribu dalam keterangan, Selasa (16/5).

Ia memuji peran Moeldoko yang besar dalam kemajuan para petani. Pihaknya banyak berkeciumpung di bidang pertanian mengenal Moeldoko sebagai panglima Tani karena selama ini telah banyak melindungi kepentingan petani. 

"Pak Moeldoko mendapat julukan Panglima Tani," puji Beny.

Hasil Musra Relawan Jokowi merilis nama-nama kandidat capres dan cawapres 2024. Bursa calon presiden dihuni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartanto. Sementara itu, Moeldoko, Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Arsjad Rasjid, masuk bursa cawapres.

Kiprah Moledoko di dunia politik serta perannya dalam memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) membuat mantan Panglima TNI tersebut tak kalah bersaing dari kandidat cawapres lainnya. 

"Di antara empat nama cawapres itu, saya kira Pak Moeldoko pantas betul dipertimbangkan sebagai cawapres. Bahkan beliau telah menunjukkan dukungannya kepada Presiden Jokowi selama ini," tutupnya. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya