Jumat 24 Maret 2023, 16:07 WIB

Bertemu Presiden di Istana, Ketum PBNU Laporkan Hasil Harlah 1 Abad NU

Indriyani Astuti | Politik dan Hukum
Bertemu Presiden di Istana, Ketum PBNU Laporkan Hasil Harlah 1 Abad NU

MI/Susanto
Gus Yahya

 

Ketua Umum Pengurus Besar (PBNU) Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3). Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu melaporkan rangkaian kegiatan Harlah 1 abad NU yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Gus Yahya menjelaskan peringatan acara Harlah 1 abad NU bukan hanya menghasilkan landasan bagi perencanaan program-program domestik dalam negeri saja, tetapi juga menghasilkan titik tolak untuk melakukan kegiatan internasional terutama dengan R20. R20 adalah Religion of Twenty 2022) adalah forum para pemimpin agama-agama dan sekte-sekte dengan peserta utama dari negara-negara anggota G20.

Selain R20, terang Gus Yahya, ada pula Muktamar Internasional Fikih Peradaban, yang menjadi agenda internasional PBNU. Kedua-duanya, ujar dia, diarahkan pada upaya perdamaian internasional dengan penguatan internasionalisme dan multilateralisme. Dua pertemuan itu diharapkan menjadi ajang untuk memecahkan masalah berbagai konflik yang ada.

Baca juga: Gus Yahya dan Pesan Strategis NU di Abad ke-2

"Ini dibingkai dalam asumsi kepentingan bersama dari semua pihak dan bukan satu pihak saja," ucapnya pada media seusai bertemu dengan presiden Jokowi.

Dalam memecahkan malasah internasional, Gus Yahya menilai kanal internasional dan multilateral seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) paling utama. Selain PBB, imbuh dia, organisasi internasional lain yakni FIFA dan platform internasional harus diperkuat.

Baca juga: Hadiri Acara Satu Abad NU, Ganjar Disambut Meriah Warga Nahdliyin

"Ini harus diperkuat keberadaannya dengan konsisten ketika kita mengikuti satu platform internasional, ya kita harus konsisten dengan semua norma-norma yang sudah disepakati. Di situ sehingga dengan cara itu kita berada pada posisi moral untuk mengartikulasikan dorongan dan desakan penyelesaian masalah-masalah sebagai kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan Indonesia atau kepentingan parsial dari satu pihak tertentu saja tetapi kepentingan universal," paparnya.

(Z-9)

Baca Juga

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

KPU Dorong Masyarakat tak Golput saat Pemilu 2024

👤Tri Subarkah 🕔Rabu 31 Mei 2023, 22:08 WIB
ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mendorong masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih atau golput dan...
DOK MI

Erick Thohir Dinilai Cocok Dampingi Ganjar atau Prabowo Subianto

👤Widhoroso 🕔Rabu 31 Mei 2023, 21:24 WIB
MENTERI BUMN Erick Thohir yang menjadi salah satu kandidat calon calon wakil presiden (cawapres) dinilai cocok dipasangkan Ganjar Pranowo...
Antara/Sigid Kurniawan

Sandi Serahkan Keputusan pada Pimpinan Parpol

👤Sri Utami 🕔Rabu 31 Mei 2023, 21:08 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan tidak ada pembicaraan tentang dirinya akan disandingkan dengan calon...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya