Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pegerakan partai politik yang saling bersilahturahmi menunjukan situasi politik yang masih dinamis. Hal ini sekaligus menandakan peta koalisi untuk pemilu 2024 masih bisa berubah setiap saat.
Kondisi tersebut bisa dilihat dari pertemuan tokoh partai politik lintas koalisi, bahkan ada yang berseloroh membentuk Koalisi Lebaran Bahagia yang terdiri dari PPP, PKB, PDI Perjuangan, dan Gerindra.
“Artinya peta kolisi masih dinamis dan masih bisa berubah kapan pun saat ini formatnya belum jelas ada yang sudah usung tapi belum dapat kuota yang sudah punya tiket belum mengumumkan capresnya. Selama janur kuning belum melengkung itu bisa berubah setiap saat,” kata Ujang, saat dihubungi, Rabu, (15/3).
Baca juga: Koalisi Gendut Masih Bisa Terjadi Jelang Pemilu 2024
Menurutnya untuk mendukung pemerintahan yang efektif perlu dihadirkan dukungan dari koalisi besar. Sedangkan saat ini PDI Perjuangan masih dirundung dilema karena elektabilitas kadernya, Puan Maharani, masih rendah.
“Pemerintah efektif dan besar harus didukung koalisi yang besar. Semua kekuatan politik lain sangat menunggu PDIP dan PDIP dalam dilema karena elektabiltas Puan rendah dan Ganjar orangnya Jokowi,” kata Ujang.
Baca juga: KIB Dinilai Alot Tentukan Capres
Lebih lanjut dikatakan Ujang kemungkinan partai berlambang banteng itu baru akan mengumumkan pasangan calonnya pada waktu-waktu akhir jelang pendaftaran atau akan menunggu momentum 1 Juni.
“Soal pengumuman ada dua kemungkin di last minute agar peta kekuatan tidak terbaca itu permainan umum. Kemudian kedua bisa diumumkan 1 Juni karena momentum hari pancasila," tutur Ujang.
Terkait dengan Koalisi Lebaran Bahagia hal itu, Ujang berpendapat hanya sekadar cara memecah kebutuhan penyegaran bahwa politik tidak selalu harus serius.
(Z-9)
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) menolak untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk bubar.
PARTAI Golkar dan PAN bergabung dalam koalisi bersama Gerindra dan PKB. Prabowo bingung memilih calon wakil presiden.
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sudah menemui Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebelum mendeklarasikan mendukung Prabowo
KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengonfirmasi bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuknya bersama dengan Partai Golkar dan PPP
PRESIDEN Joko Widodo menanggapi soal merapatnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Partai Gerindra untuk Pemilu 2024.
PAKAR politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai ada sejumlah elemen di dalam Dewan Pakar Partai Golkar yang sedang memanfaatkan ketidakjelasan posisi Partai Golkar
pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penjajahan asing selaras dengan ideologi Presiden Prabowo Subianto yang sering berkata anti-asing
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan PKB menghormati sikap politik Megawati Soekarnoputri yang berjanji akan memperkuat pemerintahan meskipun berada di luar koalisi.
KETUA Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarelite politik untuk membangun bangsa Indonesia.
Hensa menekankan, pernyataan Megawati itu cukup menegaskan sikap bahwa PDIP siap membantu pemerintahan tanpa harus berkoalisi.
Dikatakan bahwa ada keinginan pemilih untuk tidak memilih calon yang didukung oleh koalisi partai politik yang gemuk dari KIM plus.
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap partainya disarankan sejumlah pihak untuk masuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved