Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tetap tenang terlebih dahulu menghadapi kasus peredaran vaksin palsu.
"Saya mengharapkan masyarakat tenang terlebih dahulu karena saya sudah memerintahkan Menkes (Menteri Kesehatan Nila F Moeloek) untuk segera mencari solusi," kata Presiden Jokowi setelah acara Sosialisasi Amnesti Pajak di Grand City Convention Center, Surabaya, Jumat (15/7) malam.
Ia mengintruksikan Menkes) untuk menyelesaikan masalah itu baik melalui internal di Kemenkes maupun melibatkan pihak lain seperti Pemerintah Daerah (Pemda). Keterlibatan Pemda, menurut Jokowi, penting untuk secara satu persatu menyelesaikan di setiap lokasi yang ada peredaran vaksin palsunya.
"Yang penting tenang dulu karena ini menyangkut tidak setahun dua tahun, ini 13 tahun sehingga ini harus ditangani juga termasuk sanksi terhadap rumah sakit maupun individu yang tersangkut ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini sudah ada 20 tersangka tetapi mungkin akan bertambah lagi termasuk penentuan sanksi bagi rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu yang kini masih dalam proses penyidikan.
"Bisa saja nanti ada yang dicabut izinnya bisa hanya bentuk teguran dan lain-lain," katanya.
Terkait para pasien dan tindakan terhadap balita yang diberi vaksin palsu, Presiden masih menunggu laporan dari Menkes. Ia menegaskan hal itu harus ditangani betul-betul secara detail dan hati-hati.
"Nanti tunggu Menkes, ini harus ditangani betul-betul sedara detail dan hati-hati supaya masyarakat tidak semakin desak," katanya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved