Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ketum PAN Rayu Ganjar-Erick Jadi Capres-Cawapres

Andhika Prasetyo, Haryanto
26/2/2023 13:14
Ketum PAN Rayu Ganjar-Erick Jadi Capres-Cawapres
Ketum PAN Zulkifli Hasan(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KETUA Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan secara blak-blakan merayu Ganjar Pranowo dan Erick Thohir melalui sebuah pantun di depan Presiden Joko Widodo.

Pantun itu ia lontarkan dalam Pembukaan Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2).

"Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, insya Allah Indonesia tambah jaya," ujar Zulkifli.

Ia mengatakan, ketika duduk bersebelahan, Ganjar dan Erick terlihat sangat harmonis. Oleh karena itu, dua sosok tersebut sudah sepatutnya diusung sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Zulkifli pun lanjut menjabarkan argumentasinya dalam menjagokan dua kandidat itu.

Ia menyinggung rambut Ganjar yang berwarna putih, penuh dengan uban. Kening gubernur Jawa Tengah itu juga sudah terlihat banyak kerutan. Menurutnya, itu adalah tanda seorang kepala daerah telah bekerja keras untuk rakyatnya.

"Pak Ganjar kelihatan rambutnya tambah putih. Kening juga mulai berkerut. Itu tidak dibuat-buat. Itu alami. Sebagaimana tanda-tanda dari Bapak Presiden. Beliau kerja keras, siang malam untuk memajukan rakyatnya, sehingga menjadi makmur dan sejahtera," ungkap Zulkifli.

Baca juga: Gemerlap Pesta Rakyat Ganjar Pranowo di Kabupaten Ciamis

Erick pun tidak lepas dari pujian Ketum PAN. Zulkifli menyebut Menteri BUMN itu memiliki kinerja yang baik. Ia pun yakin, dengan jabatan baru sebagai Ketua Umum PSSI, Erick bisa membawa persepakbolaan nasional jauh lebih baik ke depan.

"Kami yakin PSSI akan jauh lebih baik dari sekarang, insya Allah. Karena Saudara Erick punya nyali," imbuhnya.

Kendati demikian, Zulkifli mengatakan itu semua hanya sebatas pendapat dari internal partai. Jika Presiden Jokowi tidak setuju dengan usulan itu, PAN akan melupakan dan mengikuti kehendak Presiden, yang ia anggap sebagai panglima tertinggi.

"Itu hanya kata panglima perang, keputusan ada di tangan panglima tinggi. Kita tunduk, patuh kepada pati," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya