Selasa 21 Februari 2023, 16:19 WIB

TNI AU: Tidak ada Rencana untuk Membentuk Kodau

Yakub Pryatama Wijayaatmaja | Politik dan Hukum
TNI AU: Tidak ada Rencana untuk Membentuk Kodau

Metro TV
Kepala Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah

 

KEPALA Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menyatakan pihaknya tidak ada rencana untuk membentuk Komando Daerah Udara (Kodau). Hal itu menanggapi adanya usulan rencana pembentukan komando daerah militer (kodam) yang disampaikan disampaikan Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman. 

Baca juga: Pengertian Bioteknologi, Jenis, dan Contoh Penerapan

Rencananya, sebagian dari perwira tinggi yang tengah menjabat akan dimutasi ke-22 kodam baru yang direncanakan berdiri di hampir setiap provinsi. Saat ini, TNI AD telah memiliki 15 kodam di Tanah Air.

"Tidak ada rencana untuk TNI AU membentuk Kodau," tegas Indan saat acara silaturahmi dan dialog santai Kadispenau dengan para jurnalis, di Jakarta Timur, Selasa (21/2). 

Indan mengemukakan pihaknya akan berencana untuk meningkatkan status Lanud dari Kolonel jadi bintang satu.

"Yang lainnya lebih ke penguatan operasional di lapangan. Untuk Kodau, AU belum ada merencanakan hal tersebut," tuturnya. 

Adapun Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Hamim Tohari menerangkan pembangunan Kodam baru ini sekadar usulan.

Artinya, TNI AD belum bersiap membangun Kodam. "Tentunya tindak lanjutnya akan dibahas oleh Mabes TNI dulu," tuturnya.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Institut for Security and Strategic Study (ISES), Khairul Fahmi, menyebut rencana TNI AD untuk membentuk organisasi Kodam di setiap provinsi masih memerlukan kajian yang lebih mendalam.

Menurutnya, butuh kajian komprehensif untuk menjawab berbagai pertanyaan yang sangat mungkin muncul.

"Terkait urgensi. Isu menyangkut pengembangan satuan teritorial TNI AD sejak awal reformasi banyak dikritisi oleh kelompok masyarakat sipil. Jadi rencana itu tentu saja harus memiliki urgensi dan basis argumen yang tepat," ujar Khairul kepada Media Indonesia. 

Pernyataan Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman, dalam rapat beberapa waktu lalu yang membandingkan posisi Kodam dengan Polda dirasa Khairul tidak tepat.

Saat ini, kata Khairul, posisi Polri itu setara dengan organisasi TNI bukan dengan matra sebagaimana ketika Polri masih berada di bawah ABRI. "Lagipula pembentukan Polda di setiap provinsi memiliki basis argumen dan urgensinya sendiri. Tidak bisa disama-ratakan," terangnya.

Lalu, Khairul menilai pengembangan Kodam itu kurang sejalan dengan rencana pemantapan fungsi Kogabwilhan sebagai representasi interoperabilitas TNI. (OL-6)

Baca Juga

MI / Lina Herlina

Ketua MPR desak pemerintah menambah kekuatan TNI/Polri di Papua

👤Antara 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 00:50 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendesak pemerintah untuk menambah kekuatan personel aparat gabungan TNI dan Polri di...
Metro TV

NasDem, Demokrat, dan PKS akan Bagi Jadwal Safari Politik Anies

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 00:27 WIB
Agenda safari politik bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan akan terbagi bersama tiga partai politik (parpol) Koalisi...
Metro TV

Koalisi Perubahan Tetap Buka Pintu ke Parpol Lain

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 00:12 WIB
KOALISI Perubahan mengaku akan tetap membuka komunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk gabung ke poros...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya