Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah tidak Akan Minta Maaf kepada PKI

Rudy Polycarpus
27/6/2016 21:28
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah tidak Akan Minta Maaf kepada PKI
(ANTARA/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) maupun keluarga korban tragedi 1965. Penegasan itu disampaikan untuk meluruskan wacana yang diembuskan sejumlah pihak terkait permintaan maaf pemerintah kepada korban PKI.

"Saya tidak ada rencana dan pikiran sama sekali untuk meminta maaf kepada PKI. Tidak ada," kata Jokowi di hadapan Keluarga Besar TNI pada acara buka puasa bersama di pelataran Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6) petang.

Sikap pemerintah itu, kata Presiden, sudah disampaikan kepada pengurus Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan berbagai tokoh masyarakat. "Sudah saya katakan, tapi ada yang goreng-goreng, sehingga muncul lagi gosip dan isu seperti itu. Sudah jangan dengarkan. Jadi tidak ada rencana minta maaf kepada PKI," tegasnya.

Presiden mengakui peristiwa 1965 merupakan sejarah kelam bangsa. Meski demikian, kata Jokowi, bangsa Indonesia tidak boleh terpaku terus pada masa lalu. Ia berharap seluruh elemen bangsa bersatu membangun negara di era kompetisi global.

"Yang penting gimana melangkah ke depan. Tidak dipungkiri ada masa kelam. Agar menyongsong masa depan lebih baik dan persitiwa tidak terjadi lagi, maka kita harus jadi bangsa yang siap kompetisi," ujarnya.

Hal lain yang disampaikan Kepala Negara di hadapan ribuan prajurit TNI yang menghadiri acara tersebut ialah tentang dipertahankannya satuan teritorial.

"Saya tegaskan, bahwa saya berkeyakinan satuan teritorial itu tetap dan sangat penting dipertahankan keberadaannya sebagai deteksi dini ancaman pada negara kita, NKRI dan gangguan keamanan dalam negeri kita," ujar Presiden yang hadir mengenakan kemeja batik bercorak gunung dan lautan dengan warna paduan emas dan biru tua.

Diakui Jokowi, ada kajian akademik sebagai masukan dan bahan pertimbangan. "Saya memilih mempertahankan satuan teritorial TNI," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, selama ini TNI memiliki satuan teritorial dari pusat hingga ke daerah. Satuan-satuan itu seperti Kodam, Korem, Kodim, dan Koramil. Kodam dan Korem berada di Ibu Kota Provinsi. Kodim berada di tiap ibu kota kabupaten dan kota. Adapun Koramil, ada di tiap kecamatan.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Iriana Joko Widodo ialah Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, para pimpinan lembaga tinggi negara, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti. Acara ini juga dihadiri ribuan anak yatim. (Pol/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik