Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TNI Angkatan Laut masih mendalami aksi pembajakan terhadap 7 WNI kru kapal tunda Charles 001 yang terjadi di perairan Jolo, Filipina. Informasi menyebutkan bahwa insiden tersebut berlangsung dua kali dan dilakukan oleh dua kelompok berbeda.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Edi Sucipto, Minggu (26/6), menerangkan informasi terkait dua kelompok perompak tersebut diperoleh dari verifikasi yang dilakukan oleh unsur gelar internal TNI AL.
Verifikasi pencarian kapal tunda Charles itu merupakan instruksi langsung dari Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, menyusul ketidakjelasan kabar penyanderaan 7 anak buah kapal (ABK). "Dan ternyata benar adanya telah terjadi penyanderaan," ujar Edi.
Hasil identifikasi terhadap 6 ABK penumpang kapal tunda Charles yang selamat dan telah bersandar di Dermaga Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (25/6), menyebutkan bahwa kapal tersebut sedianya bertolak dari Philipina Cagayan De Oro Port menuju Samarinda.
Tercatat ada 13 ABK yang berangkat pada Sabtu (18/6). Dalam perjalanan di perairan Jolo, sekitar pukul 11.30, Selasa (21/6), Charles dihampiri 2 perahu yang beranggotakan 4-5 orang. "Salah satu diantara mereka menggunakan bahasa melayu dan membawa senjata api laras panjang," terang Edi.
Para perompak kemudian menculik tiga ABK, antara lain Kapten Fery Arifin (nahkoda), Muhamad Mahbrur Dahri (kepala mekanik), dan Edy Suryono (masinis II). Bahkan, kawanan pembajak tersebut ikut merampas semua alat komunikasi di dalam kapal.
Pascainsiden, tambah Edi, 10 ABK yang tersisa kemudian dilepas dan melanjutkan perjalanan. Namun, selang 75 menit kemudian masalah serupa kembali menerpa. Kapal Charles dibajak 3 perahu yang berisi 8-10 perompak.
Pelaku yang membekali diri dengan senjata api laras panjang dan pistol itu langsung melontarkan ancaman menggunakan bahasa Inggris. Mereka juga menculik 4 ABK, Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad Sofyan (oilman).
Sementara 6 ABK lain, seperti Andi Wahyu (mualim II), Syahril (masinis IV), Albertus Temu Slamet (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi), dan Agung E Saputra (juru masak), selamat setelah ditemukan oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Multatuli-561 dan dikawal menuju Samarinda.
Pengawalan tersebut lalu dilanjutkan oleh KRI Kerapu-821 dari unsur Gugus Keamanan Laut Kawasan Timur Indonesia (Guskamlatim) menuju Balikpapan.
Edi mengaku belum bisa memastikan identitas kelompok perompak termasuk alasan penyanderaan apakah bertujuan untuk meminta uang tebusan atau tidak.
"Untuk sementara itu (informasi) yang didapat. Kejadian tersebut bukan di wilayah yuridiksi Indonesia, namun unsur-unsur TNI AL tetap melakukan operasi, patroli, sesuai tugas pokok dan sektor yang ditetapkan," tutup Edi. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved