Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Filep Wamafma Minta TNI tidak Antikritik

Sri Utami
15/9/2022 12:06
Filep Wamafma Minta TNI tidak Antikritik
Ilustrasi(ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding )

Polemik yang terjadi karena pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon yang dinilai menyinggung TNI harusnya tidak dibedar-besarkan apalagi sampai jadi fokus pembahasan di tengah publik. TNI harusnya fokus untuk transparan terhadap kejadian pembunuhan dan mutilasi warga sipil Papua yang melibatkan anggota TNI.

Anggota DPD asal Papua Filep Wamafma mengatakan DPR khususnya Komisi I sebagai mitra TNI memiliki kewajiban dalam melaksanakan pengawasan termasuk meminta penjelasan rinci atas kejadian mutilasi di Timika Papua kepada TNI Angkatan Darat. "Polemik ini tidak perlu dibesar-besarkan apalagi dengan cara ancam mengancam begitu. Apalagi dalam negara demokrasi dan dilindungi dalam ruang (hukum) dan melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat salah satu tugasnya yaitu pengawasan," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (14/9).

Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa bersama jajaran seharusnya menerima masukan wakil rakyat sebagai bagian dari evaluasi dan mewujudkan visi misi TNI ke depan. "Sesungguhnya kami melihat bahwa hal substansi mendasar yang hari ini disuarakan di parlemen yaitu tentang kaitannya jatuhnya korban warga sipil yang tidak berperikemanusiaan dimutilasi di Papua khususny timika maupun di Merauke. Hal-hal kasus-kasus seperti inilah yang sebenarnya merupakan kewajiban wakil rakyat untuk mempertanyakan dan menyuarakan kepada institusi terkait. Karena ad oknum anggota TNI," tegasnya.

Dia berharap publik tidak mudah tergiring pada berbagai isu yang tidak substansi yang kemudian menyingkirkan isu utama dan penting. Kejadian yang semakin sering terjadi di Papua harus segera diproses hukum dan diungkap kepada publik. "Ini sepatutnya menjadi sesuatu perhatian oleh panglima TNI terhadap kepercayaan rakyat kepada institusi TNI di daerah. Papua ini merupakan wilayah gejolak konflik yang sangat berkembang. Jika oknum TNI yang melakukan mutilasi kepada warga sipil tanpa ada alasan mendasar dan seolah peristiwa ini adalah peristiwa yang biasa saja saya pikir negara kita demokrasi mau dibawa ke mana," cetusnya.

Selain itu TNI diharapkan bisa mengungkap dan tidak sebatas oknum dalam membuka tabir kejadian di Timika Papua, tapi TNI harus mampu menjadi pelindung masyarakat Papua. "Kami berharap dalam situasi seperti ini untuk tidak ada lagi saling mengancam atau justru membahas persoalan yang hanya memicu kegaduhan dan saling debat," tukasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya