Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kecam Eko Kuntadhi, PWNU DKI: Harusnya Kritik Disampaikan Santun

Mediaindonesia.com
14/9/2022 20:00
Kecam Eko Kuntadhi, PWNU DKI: Harusnya Kritik Disampaikan Santun
Ketua PWNU DKI Dr. Samsul Maarif.(Ist)

KETUA PWNU DKI Dr. Samsul Maarif mengecam pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang telah menghina Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. 

“Kritik boleh, tapi tidak dengan menggunakan kalimat-kalimat kotor, kalimat- kalimat kasar. Ini saya kira Eko ini sudah terlalu biasa (menghina) punya karakter yang negatif,” kata Samsul Maarif, Rabu (14/9).

Baca juga: Meski sudah Minta Maaf, Effendi Simbolon akan Tetap Dipanggil MKD

Samsul Maarif menilai Eko tidak memahami nilai-nilai Pancasila karena telah menghina Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra. Oleh karena itu, pihaknya meminta Eko untuk meminta maaf atas tindakannya tersebut.

“Ini memang negeri Demokrasi, tetapi demokrasi itu terbatas dengan hak-hak orang lain. Dibatasi dengan etika dan akhlak. Saya kira tolonglah minta maaf,”beber dia.

Senada, Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Ustadz KH. Jamaluddin F Hasyim, SHI, MH mendesak penggiat media sosial Eko Kuntadhi segera meminta maaf atas tindakannya menghina Ning Imaz.

“Kami menuntut yang bersangkutan meminta maaf. Bangsa kita pemaaf namun tetap harus komitmen tidak mengulangi kembali sikap sinis dan nyinyir semacam itu. Perilaku para Buzzer semacam dia memang sering menimbulkan kegaduhan,” kata dia.

Warga Nahdlatul Ulama atau NU Ini juga menekankan, penyataan dan hinaan Eko Kuntadhi kepada Ning Imaz telah 
menyakiti keluarga besar pesantren di seluruh Indonesia karena. Pasalnya, Ning Imaz adalah istri pimpinan Pesantren Lirboyo Kediri.

“Seharusnya kritik dan perbedaan pendapat disampaikan secara santun dan beradab. Perbedaan dalam pandangan agama itu lumrah, namun jika dengan bahasa yang kasar akan menghilangkan substansi kritik itu,” tandas dia. (RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya