Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
JAKSA Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkap jajarannya telah menyelamatkan kerugian keuangan negara sebanyak Rp7,3 triliun. Angka itu diperoleh sejak Juli 2021. Hal tersebut disampaikannya dalam peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-62.
Menurut Burhanuddin, penyelamatan kerugian negara itu dilakukan oleh Bidang Tindak Pidana Khusus. Besarnya nilai kerugian yang diselamatkan Kejaksaan tak terlepas dari banyaknya perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diusut.
Baca juga: KPK: Mardani Maming Coba Mengintervensi Praperadilan
"Sejak Juli 2021, Bidang Tindak Pidana Khusus telah menangani 28 perkara TPPU, melakukan penyelamatan kerugian keuangan negra sebesar Rp7,3 triliun," kata Burhanuddin di Kompleks Kejagung, Jakarta, Jumat (22/7).
Selain penyelamatan kerugian negara, Jaksa Agung juga menyebu capaian Bidang Tindak Pidana Khusus lainnya, yaitu menyidik dan melimpahkan perkara dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang berat pada Peristiwa Paniai ke Pengadilan HAM Makassar.
Diketahui, penyidik Direktorat HAM Berat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejagung telah menetapkan tersangka tunggal dalam perkara Paniai, yakni Mayor Inf (Purn) Isak Sattu selaku mantan Perwira Penghubung Kodim Paniai.
Adapun pencapaian Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), lanjut Burhanuddin, telah menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp547 miliar. Angka itu diperoleh dalam kurun waktu satu tahun. Selain itu, Bidang Datun juga telah memulihkan keuangan negara sebesar Rp5,6 triliun.
Sementara itu, Bidang Intelijen Kejaksaan disebut telah melakukan pengamanan pembangunan strategis terhadap 335 kegiatan dengan pagu anggaran Rp68,9 triliun selama semester I 2022. Burhanuddin menyampaikan, capaian itu meningkat sebanyak 291 dibanding semester I 2019.
"Bidang Intelijen juga telah mengawal enam kegiatan investasi dengan nilai Rp28 triliun, meningkat Rp4,3 triliun," tandas Burhanuddin. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved