Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diduga sebagai Anggota Intelejen, TPNPB-OPM Akui Tembak 10 Warga di Nduga

Emir Chairullah
18/7/2022 19:35
Diduga sebagai Anggota Intelejen, TPNPB-OPM Akui Tembak 10 Warga di Nduga
Ilustrasi(Medcom.id)

TENTARA Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan 10 warga di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua akhir pekan lalu. Panglima pertahanan daerah Kodap III Ndugama Derakma Egianus Kogeya dalam laporannya menyebutkan, pihaknya menganggap ke-10 orang yang mereka tembak merupakan intelijen yang tengah menyamar.

"Kami mencurigai (mereka sebagai) mata-mata, maka kami tembak mati di tempat," kata Egianus dalam laporannya, Senin (18/7).

Baca juga: Menteri Hadi Tindak Tegas Pejabat BPN yang Terlibat Mafia Tanah

Menurut Egianus, dalam penyamarannya ke-10 orang tersebut bekerja sebagai karyawan proyek hingga penjaga kios. Penembakan terjadi ketika salah satu warga merekam aktivitas pengibaran bendera bintang fajar di Nogolaid pada Sabtu (16/7/2022) pagi.

Egianus menyebutkan, kejadian bermula ketika pihaknya mengibarkan bendera bintang fajar di Nogolaid. Namun begitu ketika mau mengibarkan bendera, pasukannya melihat satu orang mengambil gambar dan video secara sembunyi. 

Setelah menembak satu orang yang mengambil gambar tersebut, pasukan Egianus kemudian menembak 5 orang yang jaga kios di sekitar sepanjang jalan batas batu. “Anggota kami sudah pantau mereka beberapa hari yang lalu. Ternyata salah satu dari kios itu mereka pegang pistol, akhirnya kami tembak,” ungkapnya.

Egianus menambahkan, begitu pihaknya menguasai jalan batas batu di Nogolaid, mereka menahan dan memeriksa satu truk di wilayah tersebut. “Ternyata ada 4 orang merunduk dalam truk. Akhirnya kami mencurigakan dan kami tembak 4 orang itu sudah pasti anggota yang menyamar karyawan, tukang jadi mata-mata (spying),” jelasnya.

Egianus menegaskan, pihaknya tidak akan kompromi dengan siapapun baik itu masyarakat sipil, karyawan, buruh dari orang asli Papua atau pendatang Papua serta juga pejabat orang Papua yang dianggap mencurigakan. “Kami tidak akan kompromi tanpa memandang, tetap kami akan tembak mati sampai Papua merdeka,” pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya