Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Agung Darul Falah Pacitan, Jawa Timur, Minggu pagi bersama Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
“Alhamdulillah saya bersama keluarga, para sahabat, dan masyarakat Pacitan bisa merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Tadi kami bersama-sama melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Agung Pacitan. Pacitan luar biasa, saya senang sekali bersama Mas Ibas, ada Pak Bupati juga dan keluarga besar Partai Demokrat hari ini tidak selalu ya, tidak setiap saat kami bisa merayakan Idul Adha di Pacitan,” kata AHY dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (10/7).
Baca juga: Jokowi Dinilai Telah Siapkan Semua Perangkat Menuju Indonesia Emas 2045
Setelah menunaikan shalat Idul Adha, AHY langsung melihat hewan kurban berupa sapi yang diberikan oleh keluarga Yudhoyono di Masjid Agung Pacitan. Setelah itu, AHY juga menyapa dan menerima ajakan swafoto bersama jamaah shalat Idul Adha lainnya.
AHY menyampaikan bahwa Islam mengajarkan untuk mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allah SWT sekaligus juga harus terus peduli. Di momen Idul Adha inilah, AHY berharap masyarakat bisa berbagi dengan sesama umat manusia.
“Indonesia adalah negeri yang majemuk, yang beragam, yang besar penduduknya. Banyak saudara-saudara kita yang saat ini hidupnya juga masih dalam kesulitan apalagi setelah dua tahun kita semua ditempa badai pandemi. Oleh karena itu, sangat baik jika kita bisa terus menguatkan tali persaudaraan dengan semangat berbagi tadi, semoga kita bisa pulih dan bangkit bersama sebagai bangsa,” kata AHY.
Lebih lanjut, AHY berharap generasi muda ke depan bisa memiliki peran yang penting untuk membangun toleransi ke depan.
“Agama dan negara itu bisa saling menguatkan karena nilai-nilainya juga sangat fundamental, ini penting untuk dimengerti oleh generasi muda,” tuturnya.
Ia mengimbau agar jangan sampai masyarakat Indonesia, semakin ke depan, justru semakin mudah dipecah belah, dibentur-benturkan antar-ideologi, negara dibenturkan dengan agama, hingga Islam dengan Pancasila.
“Yang begitu-begitu harus kita cegah karena Indonesia ini milik kita semua dan umat Islam juga memiliki peranan yang penting untuk membangun toleransi sekaligus juga kebersamaan dengan sesama anak bangsa lainnya,” ucap AHY. (Ant/OL-6)
Ada tiga cara dalam mengatasi bencana, yaitu jauhkan masyarakat dari bencana, jauhkan bencana dari masyarakat dan hidup berdampingan dengan bencana.
Gempa selatan Jawa Timur ini dirasakan di Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar.
BADAN Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa tektonik magnitudo 5,3 yang mengguncang arah Barat Daya Kota Pacitan, Jawa Timur, Minggu (17/7) pukul 16.13 WIB.
Para pakar dan perwakilan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sepakat tidak akan menggunakan nama orang sebagai nama gunung bawah laut yang baru ditemukan.
PENYAKIT menular leptospirosis atau demam tikus mewabah dan menjangkiti ratusan warga di sembilan kecamatan di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Apa penyebab dan cara menularnya?
Awas! Penyakit leptospirosis yang mewabah di Pacitan dan Semarang, rawan menjangkiti penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved