SETIAP orang perlu mengambil peran sesuai kapasitasnya untuk mulai berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Perlahan-lahan namun pasti bangsa ini mulai menunjukkan fase kebangkitan di berbagai sektor mulai dari politik, sosial, hingga ekonomi yang sempat terimbas dampak pandemi covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Fraksi Partai NasDem Lestarie Moerdijat (Rerie) saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR RI bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universtas Indonesia (UI) yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (11/6).
Baca juga: Masinton: Menteri Kebelet Nyapres Pantas Direshuffle
"Perlahan namun pasti kita sedang menuju kebangkitan. Setiap orang perlu berperan sesuai kapasitasnya, majukan bangsa rajut kembali kebangsaan,"ujar Rerie.
Rerie melanjutkan, nilai-nilai ke-Indonesiaan bisa ditingkatkan apabila semua warga negara mau menjadi bagian utama sebagai pondasi bangsa. Nilai-nilai 4 pilar perlu dipahami dan dimengerti untuk selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Jadika Pancasaila sebagai nilai-nilai fondasi saat kita bekerja," ungkapnya.
Secara khusus Rerie juga menjelaskan bahwa peran edukasi yang dimiliki oleh Iluni UI merupakan peran kunci untuk menyebarkan nilai-nilai yang dibawa oleh 4 pilar MPR RI. Tidak terkecuali dalam perkembangan dunia politik dalam negeri.
"Peran Iluni UI penting, termasuk dalam politik dengan menjahit kembali perpecahan melalui rekonsiliasi," ungkapnya.
Rerie melanjutkan, tanpa adanya peran kuat dari masyarkat bangsa ini akan terancam oleh kondisi geopolitik dunia internasional yang kurang stabill. Peran nyata perlu dilakukan baik untuk panggung politik maupun di luar panggung politik.
pancsaila nilai2 yg jadi fondasi saat kita bekerja. peran edukasi. diturunkan oleh iluni. termasuk dalam politik. menjhait kembali perpecahan melaluo rekonsiliasi. Dalam situasi saat ini kondisi politis juga tidak mudah. kenaikan harga2 pangan karena kondisi geopolitik di dunia internasional. ambil peran secara nyata tidak hanya di panggung politik.
"Indonesia dibentuk berdasarkan waktu dan usaha sehingga kita punya jati diri yang jelas. Rawat terus kesautan,"ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Iluni UI, Andre Rahadian menjelaskan persatuan dalam berbangsa dan bernegara merupakan salah satu fokus Ikatan Iluni UI dalam mewujudkan kehdiupan bermasyarakat. Upaya tersebut dibungkus dalam sebuah gerakan kohesi yang membawa pesan persatuan.
"Kohesi kebangsaan adalah sebuah gerakan yang membawa pesan persatuan, bahwa dalam perbedaan tidak harus saling serang, berbeda bukan berarti tak bisa bekerjasama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan, melakukan kerja-kerja nyata," ujar Andre.
Pasca kontestasi Pemilu 2019, Andre menilai masih ada residu-residu perpecahan yang ada dimasyarkat khususnya yang berada di akar rumput. Residu tersebut belum sepenuhnya tuntas lantaran dipengaruhi adanya pandemi covid-19 selama 2 tahun kebelakang.
"Sudah hampir lewat 3 tahun ternyata di masyarakat masih menyisakan polarisasi. Dan hal ini juga diperkuat atau ditambah dengan pandemi selama 2 tahun juga ternyata berdampak dari geo politik yang ada di sekitar kita," tuturnya.
Maka dari itu, Iluni UI bersama-sama dengan MPR RI berupaya mengembalikan semangat persatuan Indonesia lewat gerakan Sosialisasi 4 Pilar yang dikorelasi dengan gerakan Kohesi Kebangsaan.
"Yang kita hindari adalah labeling, framing, doxing yang sekarang menjadi populer yang bisa mencerai beraikan bangsa ini. Maka upaya menjalin sinergi ini kami lakukan dengan mengadakan berbagai audiensi, termasuk hari ini," papar Andre.
Dalam acara bertajuk "Reinvensi Ke-Indonesiaan Kita, Kepemimpinan, Keindonesiaan dan Patriotisme Dalam Indonesia Pasca Pandemi" ini turut hadir sejumlah tokoh dari unsur pimpinan lembaga pemerintahan hingga tokoh politik. (OL-6)