Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Politik (Parpol) mulai melakukan ancang-ancang memasuki tahun pemilu 2024. Konsolidasi internal guna memanaskan mesin partai di tingkat bawah sudah dilakukan jauh hari sejak tahun ini agar ketika tiba waktunya nanti parpol bisa bergerak tanpa hambatan yang berarti.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasioanl (PAN) Saleh Partaonan Daulay menjelaskan dalam menyambut tahun pemilu partainya memilih fokus untuk melakukan konsolidasi internal. Bukan tanpa alasan PAN melakukan hal tersebut, pasalnya PAN selalu mendapatkan hasil yang kurang memuaskan versi lembaga survey.
Baca juga: Demokrat Miliki Pandangan yang Sama dengan NasDem Soal Koalisi
"Kita masih fokus untuk konsolidasi internal. Melengkapi dan menghidupkan mesin partai. Termasuk melakukan seleksi caleg secara nasional," jelas Saleh ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (30/4).
Mengenai figur caleg yang akan disodorkan PAN kepada masyarakat, Saleh menjelaskan bahwa partainya merupakan partai yang terbuka. Artinya, asalakan memiliki visi dan nilai yang sama dengan garis perjuangan partai, siapa saja bisa dicalonkan oleh PAN dalam pemilu legislatif (pileg) 2024 mendatang. Menurut Saleh hal tersebut dipercaya mampu meningkatkan perolehan suara PAN pada pemilu 2024.
"PAN partai terbuka. Terbuka bagi siapa saja. Terbuka bagi akademisi, pengusaha, aktivis mahasiswa, artis, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Yang penting, yang bergabung harus sejalan dengan nilai-nilai perjuangan partai," ungkapnya.
Menanggapi rendahnya elektabilitas PAN di berbagai lembaga survei, Saleh menuturkan Secara akademik tentu pihaknya mengapresiasi setiap survey yang dilakukan oleh lembaga survey. Sebagai organisasi politik, pihaknya tetap akan menjadikan hasil survey itu sebagai referensi dalam meningkatkan kinerja untuk memperoleh suara signifikan di 2024.
"Kami orang partai. Tidak punya waktu untuk menelusuri metodologi yang mereka pakai. Posisi kami, ya menerima hasil survey itu dengan sejumlah catatan kritis," ungkapnya.
Saleh menuturkan, berkaca pada pemilu di tahun sebelumnya, hasil survey yang dirilis oleh para lembaga survey memang selalu lebih rendah dari perolehan suara aktual PAN dalam pemilu yang sebenarnya. Saleh mengungkapkan hasil survey selalu bersifat dinamis karena belum mempertimbangkan udecided voters.
"Kalau ditanya, mengapa hasilnya jauh dari kenyataan. Jawabannya, hasil survey dinamis, ada margin error, ditentukan oleh undecided voters, dan tergantung kinerja caleg," ungkapnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved