Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Prabowo Dinilai Solusi Redam Polarisasi Pemilu 2024

Mediaindonesia.com
18/4/2022 14:45
Prabowo Dinilai Solusi Redam Polarisasi Pemilu 2024
Prabowo Subianto(Antara)

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai mampu untuk menjadi solusi utama  mengatasi permasalahan polarisasi masyakat pada pelaksanan Pemilu 2024 

Sekretaris Presidium Nasional Poros Prabowo-Puan, Dhachri Oskandar menilai potensi polarisasi masih sangat mungkin terjadi seperti halnya pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Kalau terjadi pertarungan Ganjar-Anies saat pilpres 2024, saya yakin akan terbentuk polarisasi yang semakin tajam lagi di masyarakat kita. Istilah cebong versus kadrun akan berulang lagi dan itu bisa berakibat buruk bagi bangsa ini,” kata Dhachri lewat keterangannya, Senin (18/4).

Kentalnya polarisasi sisa dari PIlpres terdahulu menurut Dhachri, terlihat dari aksi pengeroyokan terhadap aktivis media sosial Ade Armando saat aksi demomnstrasi di depan Gedung DPR, Senin (11/4l

“Kami relawan Poros Prabowo Puan sangat prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Banyak terjadi gesekan antar kelompok masyarakat yg berbeda pandangan politik akibat polarisasi politik yang terbentuk,” tandasnya.

Dhachri menambahkan, sangat disayangkan ketika saat ini segala hal interaksi sosial politik selalu digiring dalam situasi pertentangan antarkelompok yang diistilahkan cebong bagi pendukung Jokowi dan pemerintahannya. Lalu istilah kampret atau kadrun bagi pihak yang mengkritisi pemerintah.

Oleh karena itu, dalam Pemilu 2024, sosok Prabowo Subianto kemudian yang dianggap layak untuk menghentikan polarisasi yang sudah lama berlangsung tersebut.

“Kenapa saya katakan jalan tengah,  karena Prabowo telah membuktikan dengan masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi untuk kepentingan bangsa guna meredam polarisasi cebong kadrun yang populis saat itu. Prabowo adalah tokoh yang bisa merangkul atau mewakili semua golongan masyarakat yang terpolarisasi tadi,” jelasnya.

Selain itu, Dachri turut menjelaskan, polarisasi terjadi bila pihak kanan bermain diantara para calon, sehingga menonjol dalam kampanye jargon agama. “Kalau itu muncul terhadap salah satu calon maka polarisasi akan terjadi lagi. Setop politisasi agama untuk kepentingan politik, maka polarisasi tidak akan terjadi,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Nasional Poros Prabowo-Puan, Andianto menyebut Prabowo adalah tokoh yang bisa merangkul atau mewakili semua golongan masyarakat yang terpolarisasi tadi.

Sebab, sesuai UU No.10 Tahun 2008, Indonesia sudah sepakat akan memenuhi keterlibatan perempuan dalam dunia politik dengan kuota 30 persen. 

Tokoh perempuan di dunia politik juga sangat diperlukan untuk membangun kultur pengambilan kebijakan publik yang ramah dan sensitif pada kepentingan perempuan di Indonesia. 

“Kehadiran tokoh perempuan di politik nasional akan sangat penting sebagai pengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan. Puan Maharani adalah tokoh perempuan nasional yang kita miliki saat ini untuk mewujudkan pentingnya peningkatan partisipasi perempuan,” kata Andi.

Sosok Puan diperlukan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial, terlebih dengan kemampuan dan pengalaman mumpuni  yan dimilikinya.

“Upaya dan komitmen kuat dari pemerintah dan semua unsur bangsa termasuk media dan parpol atau organisasi apapun sangat diperlukan dalam terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan gender,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya