Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MEROKETNYA harga bahan pangan dan BBM di Indonesia seharusnya bisa ditangani dengan cepat. Namun, bukannya mereda justru kenaikan harga semakin menjadi merambah hampir seluruh komoditas bahan pangan dan energi.
Diawali hanya permasalahan minyak goreng, saat ini sudah merambat ke daging bahkan hingga ke harga cabe. Menurut Ketua Umum Barisan Rakyat 1 Juni (Barak 106), Martin Siahaan, yang menjadi biang kerok permasalahan ini justru dari anggota Kabinet.
“Biang kerok dari persoalan rakyat saat ini menurut saya justru dari anggota kabinet yang bermain-main dengan penundaan pemilu dan tiga periode jabatan presiden,” kata Martin, Senin (4/4) di Jakarta.
Adanya gelombang protes mahasiswa berbagai daerah di tanah air, buah dari anggota kabinet yang nakal. Martin menilai permasalahan krisis bahan pangan, tidak sepelik seperti kondisi diawal muncul pandemi covid 19.
“Krisis covid-19 saja bisa dilewati dengan baik. Apa lagi ketika Pak Luhut yang memimpin. Tapi saat ini pak Luhut lebih senang dengan permainan tiga periode dan penundaan pemilu ketimbang krisis pangan di Indonesia,” tutur Martin.
Martin menganalogikan, Presiden Joko Widodo sedang digiring ke dalam jebakan jaring laba-laba. Pasalnya, hanya orang dalam kabinetlah yang bisa menciptakan jaring laba-laba.
“Saya menyarankan, bekerja saja se-idealnya setiap anggota kabinet yang sudah ditunjuk oleh Presiden menjadi orang kepercayaannya mengelola negara ini. Apa lagi penyelenggaraan G-20 sudah dekat, jangan sampai mencoreng wajah Presidenlah,” tuturnya.
Sebagai catatan, sebelum maraknya isu penundaan pemilu, iklim demokrasi dan ekonomi masyarakat Indonesia baik-baik saja. Bahkan, trend positif masyarakat semakin meningkat terkait kebijakan pemerintah dalam memulihkan kepercayaan masyarakat yang sempat turun awal pandemi covid-19.
Terakhir Martin mengapresiasi Bawaslu dan KPU yang tetap bekerja melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu di daerah-daerah. Keaktifan setiap kelompok yang hadir pada berbagai acara tersebut sekaligus membantah klaim sepihak bahwa pemilu ditunda adalah keinginan rakyat. (OL-13)
Baca Juga: Puan: BLT Minyak Goreng Hanyalah Solusi Jangka Pendek
Pergerakan harga beragam komoditas kebutuhan masyarakat menghadapi Nataru masih berfluktuasi. Terutama pada sejumlah komoditas sayuran.
KEBIJAKAN stabilisasi pangan pokok di Indonesia kembali mengalami cobaan yang tidak ringan pada awal 2023 ini, atau tepatnya sejak pertengahan 2022.
Satgas Pangan Ramadhan bertugas untuk mengawal rantai distribusi untuk mencegah spekulan harga pangan.
Harga kebutuhan pokok di Depok menjelang Ramadan beringsut naik
Pemkot Tangerang akan gelar operasi pasar lantaran harga bahan pokok meningkat
Kemendag meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk melakukan antisipasi dan memasok kebutuhan agar harga-harga bahan pokok stabil.
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan pangan, meski permintaan pasar meningkat pada hari besar
Operasi atau sidak ketersediaan pangan dilakukan di empat lokasi. Dua lokasi merupakan pasar tradisional dan dua lokasi lagi merupakan pusat perbelanjaan modern.
Harga cabai memang sempat mengalami kenaikan. Namun kini sudah turun lagi karena petani sudah memasuki musim panen.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Dinas Koperasi UMK Perdagangan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta menyediakan beras sebanyak 8.271,9 ton beras yang siap dipasok ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved