Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA figur berelektabilitas tinggi dari kalangan non-partai politik yang digadang-gadang potensial menjadi kandidat calon presiden (capres) 2024 satu persatu mulai melirik dukungan dari partai politik (parpol).
Figur kuat non-parpol dinilai sangat memahami betul bahwa elektabilitas mereka akan sia-sia apabila tidak mendapatkan restu dari parpol selaku institusi resmi yang bisa mereka dalam bursa capres 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkapkan meski para tokoh seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil mengantongi elektabilitas yang kuat, parpol tidak serta merta memberikan restu atau tiket dukungan capres dengan mudah. Parpol memiliki hitungannya masing-masing mengenai figur yang akan diusung dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Anies dan RK tentu punya magnet elektabilitas. Tapi problemnya apakah parpol semudah itu memberikan karpet merah pencapresan? Apalagi elektabilitas Anies masih di bawah Prabowo dan Ganjar. Begitupun dengan Emil yag tidak pernah tembus 3 besar," tutur Adi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/12)
Baca juga : Soal Capres Non Partai, Ini kata Partai Demokrat
Selain elektabilitas tinggi, parpol membutuhkan efek ekor jas dari para figur yang akan diuusng menjadi capres. Hal itu berkaitan dengan kepentingan parpol dalam memenangi kontestasi Pemilu Legislstif (Pileg). Menurut Adi, calon non parpol harus mampu menaikkan tingkat elektabilitsya secara signifikan.
"Harus memastikan bisa memberi efek ekor jas ke parpol pengusung. Kedua, calon non parpol elektabilitasnya harus naik signifikan," tuturnya.
Selain tingkat elektabilitas figur-figur tersebut yang mampu memberikan efek ekor jas bagi parpol, para figur non-parpol juga harus kuat dari sisi logistik. Logistik tersebut dibutuhkan untuk operasional mesin psrpol.
"Mesti sediakan logistik untuk operasional mesin politik partai," ungkapnya. (OL-7)
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved