Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Membaca Peluang Airlangga-Ganjar hadapi Prabowo-Puan Pilpres 2024

RO/Micom
13/11/2021 11:15
Membaca Peluang  Airlangga-Ganjar hadapi Prabowo-Puan Pilpres 2024
.(dok pribadi)

PETA pertarungan partai politik menuju pemilihan Presiden 2024 memanas. Wacana pasangan Prabowo-Puan Maharani berhadapan dengan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo muncul kepermukaan saat Waketum Golkar Nurdin Halid membuka peluang mengaet Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Saya pikir pernyataan Nurdin Halid itu merespons adanya kedekatan PDIP dan Gerindra sehingga memicu Golkar untuk pasang badan terhadap Ganjar Pranowo  untuk mendampingi Airlangga Hartarto apabila skenario Prabowo - Puan itu terjadi," ujar peneliti LIPI Wasisto Raharjo, (12/11).

Wasisto mengatakan Airlangga berpotensi besar menggaet Ganjar Pranowo mengingat menteri perekonomian tersebut membutuhkan pasangan yang populer untuk menaikan elektabilitasnya.

Terkait partai politik lainnya akan berkoalisi ke PDI-P atau Golkar, hal ini tergantung trend elektabilitas para calon ke depan.  

"Misal Ganjar dan Prabowo bisa konsisten di posisi lima besar dan begitu pula dengan Prabowo, maka hal itu berdampak munculnya "perang bintang" dimana sebagian partai2 memihak ke kubu Golkar dan sebagian ke PDIP," ujarnya.

Ia menduga pasangan Airlangga-Ganjar Pranowo kemungkinan akan didukung oleh Partai Demokrat dan Nasdem. Partai-partai ini bisa merapat karena didorong perlunya menyudahi dominasi PDIP yang sudah 10 tahun berkuasa.

Wasisto juga menilai peluang menang di pilpres 2024  pasangan Prabowo Subianto - Puan Maharani dan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo 50:50.

Faktor yang mempengaruhi  keterpilihan kedua pasangan adalah  kebutuhan akan kesempatan sama sebagai formatur pemerintahan dan keinginan publik untuk memilih capres dan cawapres dari kalangan non elite.


Wasisto mengatakan peluang  Ganjar untuk "membelot" sebenarnya menunggu momentum yang tepat.  Ganjar dinilai tidak mau terbawa ego untuk segera pindah dari partai lain karena senantiasa menduduki 5 besar capres populer.
 
Selain itu, Ganjar terlihat berada di dua kaki yakni mencitrakan diri sebagai kader yang loyal pada PDIP  sambil membiarkan publik mengangkat dirinya sebagai capres ideal lewat polling berbagai lembaga survei.

"Momen (Ganjar pindah) ketika Megawati sudah semakin kuat mengangkat putrinya sebagai kandidat yang diusung oleh PDIP," ujarnya.

Warsisto menilai kepindahan Ganjar akan benar-benar terealisasi sebelum masa pendaftaran kandidat dalam pilpres. Persepsi positif publik kepada Ganjar akan semakin meningkat apabila nanti ada berbagai macam sindiran peyoratif dari elit PDIP kepadanya.


"Sebenarnya persepsi positif dan negatif kembali lagi pada manuver politik yang akan diambil Ganjar nanti karena bila mengalir sendiri tanpa hanyut ke arus deras sebenarnya Ganjar sudah mendapat citra positif," tandasnya. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya