Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Dewan Pakar Partai Golkar Moestar PJ Moeslim mengatakan Partai Golkar lebih mempercayai proses hukum di Indonesia dibanding temuan dari pihak-pihak asing yang belum teruji kebenarannya.
Hal ini diungkapkan Moestar menanggapi laporan hasil investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang dijuluki Pandora Papers.
Adapun laporan Pandora Papers itu menyeret Ketua Umum Partai Golkar, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang juga Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kedua pejabat di Kabinet Indonesia Bersatu ini dituding menyembunyikan harta kekayaan dan menggelapkan pajak.
Wakil Ketua Yayasan Universitas Jayabaya itu mengatakan Pandora Pepers hanyalah tuduhan sepihak yang belum tentu kebenarannya. "Apalagi tuduhannya dilontarkan sebelum Pemilu 2024. Yang dituduh, pimpinan Partai Golkar. Ini sebuah hembusan desas-desus yang ditiupkan untuk menjatuhkan nama baik Partai Golkar," kata Moestar, yang berprofesi sebagai dokter gigi itu, Jumat (8/10).
Ia pun mengaku lebih mempercayai proses hukum di Indonesia yang mengedepankan azas praduga tak bersalah. Partai Golkar, lanjutnya, selalu menghormati hukum positif di Indonesia.
"Apa bila ada pimpinan atau kader yang terjerat hukum, kami selalu menghormati vonis dari keputusan hakim di pengadilan. Mekanisme punish and reward di internal partai pun berjalan sesuai ketentuan AD/ART Partai yang melihat dari proses hukum di Indonesia," lanjutnya.
Maka dari itu, Moestar mengajak rakyat Indonesia untuk lebih menghormati proses hukum yang ada. "Jangan terpancing dengan isu-isu yang belum tentu benar," tutupnya. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved