Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Presiden Sibuk Atasi Pandemi, Masyarakat Diharap tidak Kaitkan dengan Hal lain

Mediaindonesia.com
12/9/2021 09:35
Presiden Sibuk Atasi Pandemi, Masyarakat Diharap tidak Kaitkan dengan Hal lain
Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kegiatan vaksinasi covid-19 di SMA Negeri 2 Bandar Lampung.(BIRO PERS SETPRES )

HAMPIR dua tahun sudah Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia dilanda pandemi covid-19. Meski dalam beberapa pekan terakhir tren penularan virus korona bukan berarti wabah itu sudah lenyap.

Itu sebabnya pemerintah masih terus berjuang mangatasi masalah tersebut dan hampir tidak mungkin memikirkan hal lain. Pengamat politik Saiful Huda Ems mengungapkan hal tersebut.

Baca juga: Presiden: Lembaga Pendidikan Harus Perkuat Kolaborasi dengan ...

Karena itu, alih-alih menuduh Presiden Joko Widodo atau pemerintah mencampuri urusan partai politik, ia meminta masyarakat untuk menyalurkan energi mereka membantu mangatasi masalah pandemi covid-19.

"Tuduhan soal Presiden Jokowi menjadi dalang dari tindakan KSP Moeldoko dalam perebutan kekuasaan di Partai Demokrat melalui KLB dan sebagainya, saya pikir tidak berdasar dan bisa menjurus pada fitnah dan pencemaran nama baik," tegas  Saiful dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Saiful, masalah dualisme Partai Demokrat bukanlah masalah Presiden Jokowi. Saat ini Presiden sibuk mengatasi pandemi covid-19 dan terus melakukan pembangunan insfrastruktur di berbagai daerah serta meneruskan pembangunan sejumlah proyek yang mangkrak.

"Masalah dualisme Demokrat adalah masalah para kader itu sendiri yang berebut kekuasaan. Dalam hal ini pihak pendiri partai dan kelompok Cikeas."

Kalaupun kemudian Moeldoko terlibat, kata itu tidak dari awal. Mantan Panglima TNI itu sebelumnya tidak tahu menahu persoalan internal partai dan dia hanya diajak diskusi oleh sejumlah pendiri partai.

Jika kemudian akhirnya, ia menerima tawaran jadi ketuma umum pada KLB, hal itu lebih karena provokasi kubu lawan. Hal itu semata-mata untuk menyelamatkan partai itu sendiri. (Ant/A-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya