Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Kecewa Serapan Anggaran Masih Sangat Rendah

Andhika Prasetyo
27/5/2021 12:30
Presiden Kecewa Serapan Anggaran Masih Sangat Rendah
Pekerja membuat pola baju di sebuah konveksi, di Surabaya, Selasa (6/4). Serapan anggaran pemerintah menjadi andalan membangkitkan ekonomi.(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo membeberkan kinerja realisasi belanja kementerian/lembaga negara dan pemerintah daerah yang masih sangat rendah. Berdasarkan laporan yang ia terima, serapan APBN pada kuartal pertama 2021 masih sebesar 15%. Lebih parah lagi, serapan APBD baru 7%.

Yang tercatat cukup baik hanya serapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari sekitar Rp700 triliun dana yang disiapkan, sudah tersalur 24,6%.

Kecepatan pengadaan barang dan jasa juga masih lambat. Pada periode yang sama, realisasi kementerian/lembaga masih sebesar 10,98%. Adapun, pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah daerah belum menyentuh 5%.

Kepala negara menyayangkan lambatnya kinerja kementerian/lembaga dan pemda di tengah upaya mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7% pada kuartal kedua tahun ini. Jika persoalan tersebut tidak segera diperbaiki, ia khawatir target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditetapkan di kisaran 4,5%-5,5% tidak tercapai.

"Target year on year untuk pertumbuhan ekonomi kita kan 4,5% sampai 5,5%. Kalau kuartal kedua tidak ketemu angka 7%, bisa jadi tidak tercapai," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5).

Presiden pun menginstruksikan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mengawal kinerja kementerian/lembaga dan pemda secara ketat.  Mereka diminta mengikuti, mengawal dan mencari penyebab utama lambatnya realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah. "Kemudian beri solusi, tawarkan jalan keluar untuk atasi masalah ini," tutur Presiden.

Jika hal tersebut bisa dilakukan, Jokowi optimistis situasi akan membaik. Kementerian/lembaga dan pemda bisa bergerak merealisasikan anggaran dengan cepat dan akuntabel.

"Target kita 7% di kuartal kedua bukan hal yang mudah. Melompat dari -0,74% di kuartal pertama menjadi 7% di kuartal kedua tidak mudah. Tapi saya yakini, insya Allah, kalau orkestrasi dikelola dengan baik, semua bekerja keras, belanja dikeluarkan, angka itu bukan sesuatu yang mustahil," tandasnya. (P-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya