Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Komedian Sakdiyah Luruskan Pemahaman Radikal Melalui Humor

Mediaindonesia.com
28/4/2021 19:10
Komedian Sakdiyah Luruskan Pemahaman Radikal Melalui Humor
Sakdiyah Ma'ruf(MI/SUMARYANTO BRONTO)

Komedian Sakdiyah Ma'ruf berpendapat bahwa humor adalah salah satu cara untuk meluruskan berbagai pemahaman yang berasal dari paham radikal dengan cara yang menyenangkan terutama di kalangan generasi muda.

Baca juga : Menembus Ruang Tabu dengan Humor

"Kita melihat doktrin dan narasi dari sisi yang berbeda dan bagaimana mengajak anak-anak muda untuk mulai berdialog dengan cara yang gembira," kata Sakdiyah dalam seminar daring bertajuk "Puasa untuk Counter Violence and Extremism", yang dipantau di Jakarta, Rabu (28/4).

Ia mengatakan melalui humor, pihaknya dapat mengajak masyarakat untuk melihat sudut pandang yang beragam atas sebuah narasi. "Humor memegang salah satu peranan kalau bicara soal proses pencegahan peranannya adalah mengajak orang berpikir dari sisi yang berbeda sehingga membawa kita untuk melihat bahwa ada banyak cara pandang lho, ada banyak interpretasi lho terhadap narasi yang selama ini secara saklek kamu pahami," tuturnya.

Ia mengatakan saat ini perempuan kerap menjadi sasaran dari pemahaman yang eksklusif, intoleran dan konservatif.

Oleh karena itu menurutnya perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang tafsir-tafsir yang berpihak kepada perempuan.

"Bagaimana mengembangkan keberpihakan kepada perempuan dan bagaimana mengembangkan tafsir-tafsir yang berpihak kepada perempuan," kata dia.

Sementara aktivis perempuan Prof. Musdah Mulia mendorong pemberdayaan kaum perempuan agar tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal yang menyesatkan dari kelompok tertentu.

"Bagaimana kita memberdayakan kaum perempuan agar dia tidak mudah dicekoki dengan pemahaman-pemahaman apapun yang membuat dia kehilangan kemanusiaannya," kata Musdah Mulia.

Dia mengatakan dalam pemahaman kelompok radikal, orang-orang thogut memang harus dibunuh dan itu adalah bagian ibadah kelompok radikal.

Musdah menjelaskan hingga saat ini masih ada segelintir pengajian yang mengajarkan pemahaman keagamaan yang radikal kepada para jamaah termasuk jamaah perempuan.

Doktrin yang diajarkan oleh kelompok ini cenderung menghakimi orang lain yang berbeda pemahaman dengan mereka. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya