Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) memonitor pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 dari jajaran Armada II Surabaya yang hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan selat Bali. Selanjutnya diadakan pencarian oleh kapal lain yang terlibat dalam Satgas latihan tersebut.
"Diketahui, KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB (Rabu 21/4). Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi," berdasarkan," ujar keterangan resmi Biro Humas Kemenhan, Rabu (21/4).
Seluruh armada yang terlibat dalam latihan akan dikerahkan untuk mencari keberadaan KRI tersebut. Sejauh ini sudah terdapat tanda keberadaan kapal buatan Jerman tersebut. "Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," lanjut keterangan tersebut.
Dalam latihan ini KRI Nanggala membawa 53 awak yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan kapal, dan tiga orang arsenal.
Hingga saat ini pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer). "Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India," tutup keterangan ini.
KRI Nanggala 402 dibuat 1977 di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada 1981. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved