Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Demokrat Dinilai Mulai Panik dan Coba Ganggu Pemerintah

Mediaindonesia.com
25/2/2021 11:10
Demokrat Dinilai Mulai Panik dan Coba Ganggu Pemerintah
Presiden Jokowi saat memperkenalkan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas INA di Istana Merdeka, Jakarta.(Dok.Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

TRANSFORMASI politik yang terjadi di Indonesia sejak tumbangnya Orde Baru terbilang cepat. Sebuah partai bisa begitu cepat melesat, namun bisa juga kemudian terjun bebas.

Seperti yang dialami Partai Demokrat. Setelah sempat berjaya selama 10 tahun, kini mereka mulai kehilangan pamor. Hal itu diungkapkan pengamat politik dan praktisi hukum Saiful Huda Ems. Ia bahkan menilai saat ini Demokrat seperti sedang panik sehingga berusaha menggangu pemerintah.  

Baca juga: Moeldoko Minta AHY Jangan Baperan

"Pastilah tidak akan kesulitan menangkap ujung dari maksud pernyataan SBY itu selain ingin mengganggu pemerintah dengan mengadu domba sesama pembantu Presiden," ujarnya.

Dia pun menilai saat menghadapi ancaman badai KLB Partai Demokrat, sangat terlihat SBY tidak mau instropeksi diri bagaimana bisa orang-orang terdekatnya tiba-tiba bersuara keras di ruang-ruang publik untuk meminta KLB. Namun, ia juga mengingatkan siapa pun yang ingin menjadi ketua Parpol haruslah melalui proses yang demokratis.

"Siapa tahu dengan cara seperti itu mereka akan kembali meroket, dan para pengurus serta kadernya menjadi tumpuan baru rakyat yang mendambakan Parpol yang modern dan serius memperjuangkan aspirasi," pungkasnya.

Pada bagian lain, Mantan Panglima TNI Moeldoko meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menyeret-nyeret namanya di dalam konflik interal mereka. "Saya tidak mengerti perkembangan internal mereka seperti itu. Saya pikir sudah selesai. Jadi janganlah menekan-nekan saya. Saya selama ini sudah diam. Jangan menekan-nekan saya," tegas Moeldoko  Kamis (25/2).

Jika sikap para petinggi partai berlambang Mercy itu tidak berubah, ia mengancam akan melakukan langkah-langkah yang ia yakini. "Saya mengingatkan kepada semuanya. Saya bisa dan sangat mungkin melakukan langkah-langkah yang saya yakini. Saya pesan seperti itu karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini."

Sebelumnya, melalui rekaman video, SBY menyampaikan pesan dan arahan terkait upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat. Bahkan, secara gamblang, presiden keenam Republik Indonesia itu menyebut Moeldoko terlibat di dalamnya.

"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," kata SBY. (Ant/Pra/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya