Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Yasonna: Media Massa tidak Boleh Kalah oleh Korona

Cahya Mulyana
08/2/2021 18:50
Yasonna: Media Massa tidak Boleh Kalah oleh Korona
Menteri Hukum dan HAM Yasonnal Hamonangan Laoly(MI/ADAM DWI)

MEDIA massa mesti mencari celah di tengah dampak buruk virus korona. Transformasi menjadi keharusan supaya pers mampu bertahan dalam menjaga iklim demokrasi dan sikap kritis masyarakat.

"Meski vaksin telah ditemukan, belum ada tanda-tanda pandemi covid-19 akan segera hilang. Apakah kemudian kita pasrah menghadapinya, jawabannya tentu tidak," ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Hamonangan Laoly pada konvensi nasional media massa Hari Pers Nasional 2021 bertajuk Pers Nasional Bangkit Dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19, Senin (8/2).

Yasonna mengatakan pers tidak boleh kalah, terlebih mati karena dampak covid-19. Tanpa media massa, tidak ada lagi yang akan menyuarakan dan mengawal suara kebenaran.

"Siapa yang akan menggaungkan tuntutan wong cilik dari tempat terpencil, terpelosok, jika bukan pers? Kebenaran dan kritisisme harus tetap disampaikan secara bertanggung jawab," jelasnya.

Tugas-tugas ini, lanjut Yasonna, hanya bisa dilakukan oleh media massa, bukan media sosial. Pers adalah bagian esensi dunia demokrasi bahkan menjadi pilar keempat selain trias politika. "Pers harus tetap hidup sebagai jaminan hidupnya demokrasi yang sehat di Indonesia. Berdasarakan strategi bisnis, menghadapi ketatnya persaingan dunia digital, pers dapat melakukan integrasi media dalam sebuah platform baru," paparnya.

Itulah yang disebut konvergensi media. Konvergensi ini belum ada regulasinya sehingga membuat insan pers dan para pemilik perusahaan media gamang. "Kementerian Hukum dan HAM sangat terbuka lebar bagi seluruh stakeholder untuk berdiskusi terkait hal ini agar produk dari materi regulasi menguntungkan seluruh pihak mulai pemerintah, insan pers dan perusahaan media demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang cerdas, kritis, sejahtera dan berkeadilan," beber Yasonna.

Kedua, media juga harus melakukan berbagai penyesuaian sajian informasi supaya masyarakat tidak jenuh. "Media harus mulai mencari program inovatif dan fresh, mengkreasi konten menjadi lebih menarik, melibatkan audiens secara online dan offline, serta mengeksplorasi berbagai pendekatan baru dalam jurnalismenya," pungkasnya. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya