Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bakamla Mulai Investigasi 2 Tanker Iran dan Panama

Cahya Mulyana
27/1/2021 10:45
Bakamla Mulai Investigasi 2 Tanker Iran dan Panama
Bakamla dibantu TNI AU dan AL amankan 2 kapal tanker.(Dok. Bakamla  )

BADAN Keamanan Laut (Bakamla) RI mulai melakukan investigasi terhadap dua kapal berjenis motor tanker (MT) Horse dan Freya berbendera Iran dan Panama di Batam. Kedua kapal asing ini diduga melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) ilegal di perairan Pontianak.

"Investigasi melibatkan Bakamla, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan (Direktorat Jenderal Perhubungan Laut), Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai), Kementerian Hukum dan HAM (Direktorat Jenderal Imigrasi), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, TNI AL, dan Polisi," papar Kepala Bagian Humas dan Protokol Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Rabu (27/1).

Menurut dia, kedua kapal yang melakukan aksi ilegalnya pada Minggu (24/1) itu telah dilegokan di perairan Batu Ampar, Batam sejak Rabu dini hari (27/1) dalam keadaan aman. Kapal Negara (KN) Pulau Marore dan KN Belut Laut mengawasi kedua super tanker asing itu dengan lego jangkar di sekitarnya.

Menurut dia, tim investigasi dari sejumlah unsur kementerian dan lembaga akan langsung menggelar pemeriksaan terhadap kedua kapal seluruh aspek berdasarkan kewenangan masing-masing.

"Tim investigasi gabungan sedang menyiapkan berbagai aspek teknis untuk pelaksanaan investigasi," paparnya.

Sebagaimana diketahui, Minggu (24/1) KN. Pulau Marore - 322 mengamankan dua kapal berjenis MT yang sedang melaksanakan ship to ship. Proses pengamanan dua kapal tersebut dilakukan saat KN Marore-322 yang dikomandani Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto sedang melaksanakan Operasi Keamanan dan Keselamatan Laut Dalam Negeri, Trisula-I/21.

Kedua kapal MT itu dalam kondisi kontak radar diam dan Sistem Identifikasi Otomatis atau Automatic Identification System (AIS) dimatikan pada baringan 260 jarak 17Neutical Miles (NM) posisi 00° 02' U - 107° 37' T. Guna memastikan aktivitas kedua kapal, KN Marore-322 mendekati kedua objek dengan kecepatan 16 knot.

KN Marore-322 mendeteksi secara visual terdapat dua kapal tersebut melaksanakan ship to ship transfer BBM illegal. Untuk mengelabuhi aparat penegak hukum Indonesia, kedua kapal dengan sengaja menutup nama lambung dengan kain.

Baca juga :Kapolri: Kami akan Tampilkan Polri yang Tegas tapi Humanis

Kemudian, KN Marore-322 melakukan kontak radio channel 16 untuk menanyakan perihal keberadaannya di perairan Pontianak. Tidak ada respons dari kedua kapal berjenis MT tersebut sehingga menambah kecurigaan KN Marore-322.

Menindaklanjuti kecurigaannya Komandan KN Marore-322 Letkol Bakamla Yuli Eko Prihartanto menghubungi Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Suwito dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan pemeriksaan serta penggeledahan.

Dugaan awal, kedua kapal tanker melanggar hak lintas transit pada ALKI I dengan keluar dari batas 25NM ALKI melakukan lego jangkar di luar ALKI, melaksanakan ship to ship transfer BBM illegal, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan serta MT Frea melaksanakan oil spiling. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya