Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Masyarakat Puas dengan Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional

RO/Micom
02/1/2021 18:04
Masyarakat Puas dengan Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
Pekerja memproduksi kursi berbahan rotan di kawasan Grogol, Jakarta, yang mendapat realisasi program PEN untuk sektor UMKM.(Antara)

LEMBAGA Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei terkait pendapat masyarakat Indonesia terhadap pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19. Hasilnya, 76,6% masyarakat puas atas usaha bantuan tersebut.

“Angka diketahui dari temuan penelitian pada 1.225 responden, sebanyak 76,6% yang puas dan 18,7% tidak puas usaha pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah karena tidak ada dampak positif terhadap keadaan ekonomi rumah tangga masyarakat. Sedangkan 4,7& tidak menyatakan apapun,” kata Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (2/1).

Jajak pendapat juga menunjukkan 81,7% responden siap mengikuti program vaksinisasi covid 19. Arifin mengatakan bahwa survei dilakukan LKPI sejak 20-27 Desember 2020, dengan jumlah responden 1.225 orang yang terkenal secara provosional di 34 provinsi di Indonesia.

“Penentuan sampel dilakukan melalui Metode Mix-Mode karena riset yang berlangsung di era pandemi covid-19 yang membatasi untuk melakukan wawancara tatap muka. Karena itu Survei Jajak Pendapat yang dipilih melalui sambungan telepon terhadap responden yang acak,” kata Arifin.

Survei menggunakan petugas wawancara yang telah mengajukan pertanyaan dan mencatat jawaban yang diberikan responden. Margin of error kurang lebih 2,8% dan pada tingkat kepercayaan mencapai 95%.

Dalam survei tersebut responden juga  ditanya terkait tingkat korupsi di Indonesia, hasilnya 61,8% responden menilai tingkat korupsi di Indonesia mengalami peningkatan.

Dari hasil survei, 79,8% responden juga menyatakan bahwa pelaku korupsi lebih dominan dilakukan oleh kader dan politisi parpol yang ada di pemerintahan dan legislatif.

Sebanyak 81,9% responden memberikan persepsi bahwa korupsi dilakukan oleh kader parpol. Dan sebanyak 50,7% persepsi masyarakat menilai korupsi oleh kader untuk kepentingan pembiayaan parpol dan sebanyak 67,75 untuk pribadi kader parpol tersebut.

Dari hasil survei sebanyak 87,7% responden menyatakan bahwa prilaku korupsi yang dilakukan oleh kader parpol akan menjadi penilaian untuk memilih kader parpol dan parpol pengusung pada saat dilakukan pilkada maupun pemilu.

Survei LKPI lebih jauh menanyakan parpol apa yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini. Arifin mengaku, peringkat pertama masih partai pemenang Pemilu 2019, PDIP dengan 17,8%. Selanjutnya disusul Golkar keterpilihan sebanyak 15,2%.

Di posisi ketiga, bertengger Partai Demokrat (10,8%), PKB (8,8%), Nasdem (8,1%), dan PKS (6,9%).

Arifin mengatakan, kasus operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada dua kader parpol memberi dampak signifikan terhadap tingkat pilihan masyarakat terhadap PDIP dan Gerindra.

"Hal ini menunjukan bahwa persepsi korupsi di masyarakat negatif, baik di masa pandemi. Hal ini juga menunjukan bahwa  persepsi masyarakat terhadap upaya pencegahan dan penegakan hukum bagi pelaku korupsi semakin negatif," kata Arifin. (J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya