Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
HASIL survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan 92% warga di 270 wilayah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akan ikut memilih pada 9 Desember nanti. Data ini menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keamanan pesta demokrasi dari virus korona (covid-19).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pun meyakini bahwa pelaksanaan protokol kesehatan dapat melindungi masyarakat dari paparan virus korona. Hasil akhirnya tentu mutu demokrasi bisa meningkat meskipun dalam kondisi pandemi.
"Kami KPU berusaha seoptimal mungkin melakukan persiapan pemungutan dan penghitungan suara, termasuk dalam hal penerapan protokol kesehatan," ujar Komisioner KPU RI I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi kepada Media Indonesia, Senin (7/12).
Menurut Raka, harapan KPU pemilih akan betul-betul hadir ke TPS dan menggunakan hak pilih. Pemilih diminta tidak takur karena tahapan pemungutan suara pada 9 Desember telah dilengkapi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Alat pelindung diri (APD) maupun logistik pemilihan sesuai ketentuan diharapkan tiba di TPS paling lambat sehari sebelum hari H," ujarnya.
Raka mengatakan, optimisme serta ikhtiar KPU dan masyarakat diharapkan menghasilkan pesta demokrasi yang lebih bermutu. Target partisipasi pemilih yang dipatok 77,5% diharapkan dapat terwujud.
"Semoga akan terwujud sebagaimana yang ditargetkan. Target itu merupakan ikhtiar sungguh sungguh dari KPU untuk menjaga dan memfasilitasi pelaksanaan/penggunaan hak pilih. Selian KPU, peran peserta dan pemilih juga sangat penting," tegasnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono mengingatkan optimisme yang tinggi tidak boleh mengabaikan protokol Kesehatan di mana pun dan kapan pun. Semua harus menyadari disertai kewaspadaan bahwa pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kali ini berlangsung di tengah pandemi. "Ketika berjalan, pestanya jalan tapi protokol kesehatan tetap menjadi acuan," ujarnya.
Hariadi mengingatkan juga kewajiban dan ketaatan penerapan protokol kesehatan bertumpu pada masyarakat bukan pemerintah. "Keseriusan penerapan protokol bukan terletak pada pemerintah justru pada masyarakat dalam suasana euforia pesta demokrasi ini, serta para penyelenggara pilkada," pungkasnya.
Berdasarkan survei SMRC sebanyak 92% warga di 270 wilayah pilkada 2020 akan ikut memilih pada Pilkada Serentak 9 Desember nanti. Sementara yang menyatakan tidak akan ikut memilih hanya berjumlah 8%.
Dengan pertanyaan berbeda, 64% responden berharap pilkada serentak tetap dilangsungkan pada 9 Desember 2020 dengan protokol kesehatan ketat agar kepala daerah punya mandat dari rakyat. Hanya 28% yang menilai pemilihan daerah sebaiknya ditunda sampai keadaan covid-19 terkendali dan kepala daerah ditunjuk oleh pemerintah.
Data tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya yang mencapai 51%. Dukungan itu paling banyak dipilih oleh warga dengan usia di atas 40 tahun.
Survei dilakukan secara nasional terhadap 1.201 responden dengan metode wawancara telepon. Sasaran responden warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Survei menggunakan metode random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9%. (P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved