Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
POLRI menegaskan bahwa kasus pembantaian empat orang warga sipil di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11) silam merupakan murni aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono saat konferensi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/12).
Baca juga: KPK Geledah Kantor PT ACK, Sita Dokumen Ekspor Benur
"Ini kasus murni kasus teror yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia TImur dan kelompok Ali Kalora cs," ucap Awi.
Awi menilai aksi tersebut tak berkaitan dengan isu agama atau rasial di wilayah-wilayah tertentu yang mencuat.
Maka, demi meredam situasi panas yang tengah terjadi di Sigi, pihaknya menggandeng sejumlah tokoh-tokoh agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Umat Kirsten Indonesia (FUKRI) , Komnas HAM, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Memang untuk meredam situasi Kamtibmas di sana terkati dengan ada beberapa korban dari agama tertentu," ungkapnya.
Sebelumnya, demi mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Tim Satgas Tinombala diterjunkan.
Tim yang merupakan personel gabungan TNI-Polri melakukan pergerakan, mulai dari pegunungan Sigi, Parimo, hingga Poso.
"Mereka bergerak di antara tiga kabupaten tersebut di daerah hutan. Kita tahu bersama kejadian yang memilukan kemarin menjadi perhatian serius dari pemerintah," ungkap Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved