Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Klaim Kepung Lokasi Kelompok MIT

Tri Subarkah
29/11/2020 17:01
Pemerintah Klaim Kepung Lokasi Kelompok MIT
Ilustrasi(Antara)

PEMERINTAH mengutuk keras peristiwa pembunuhan terhadap empat orang di Dusun Lewono, Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11) yang dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD melalui keterangan pers daring.

Mahfud mengatakan saat ini Satgas Tinombala telah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Bahkan, lokasi kelompok MIT dinyatakan sudah dikepung.

"Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isoasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," ujar Mahfud, Minggu (29/11).

Kelompok MIT, sambungnya, adalah sisa-sisa Kelompok Santoso dan tinggal tersisa beberapa orang lagi. Mahfud mengatakan pemerintah mendorong agar umat beragama, khususnya yang berada di Sulawesi Tengah, tidak terprovokasi dengan isu sara.

Baca juga : Pemerintah Minta Masyarakat tidak Terprovokasi Aksi Teror MIT

Selain itu, ia meluruskan informasi yang sebelumnya menyatakan bahwa sebuah gereja menjadi sasaran penyerangan oleh Kelompok MIT. "Tapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat. Tetapi pelakunya memang MIT," tandasnya.

Terpisah, Direktur Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib mengatakan kelompok MIT ingin menunjukkan eksistensinya di tengah pengejaran yang dilakukan petugas keamanan. Serangan pada Rabu lalu, lanjutnya, menjadi sinyal bahwa mereka ingin menunjukkan eksistensinya.

Ridwlan juga menjelaskan bahwa Dusun Lewono diserang oleh MIT bukan tanpa alasan. Kelompok tersebut sengaja memilih penduduk desa yang sulit mengakses komunikasi dan transportasi dari pusat keramaian. Lebih lanjut, Ridlwan mengatakan mereka juga memilih target warga Nasrani.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Argo Yuwono, perkampungan yang diserang dihuni oleh sekitar 40 kepala keluarga beragama Nasrani. Kampung tersebut merupakan daerah pegununang yang warganya tidak memiliki jaringan seluler. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya