Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku enggan berlama-lama memegang jabatan sebagai Menteri Kelauatan dan Perikanan (KKP) Ad Interim.
Luhut menggantikan posisi Edhy Prabowo yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi izin ekspor benur atau benih lobster pada Rabu (25/11).
"Saya juga enggak mau lama-lama. Kerjaan saya banyak," kata Luhut di Jakarta, Jumat (27/11).
Perihal menteri baru yang akan ditunjuk Presiden Joko Widodo, Luhut enggan berkomentar lebih dalam. Penunjukan dirinya sebagai Menteri KKP Ad Interim atas putusan Presiden agar tidak terjadi kekosongan jabatan.
"(Soal menteri baru) tanya Presiden. Mana saya tahu? itu bukan pekerjaan saya. Tidak ada masalah di KKP. Semua sesuai prosedur dan mekanisme," kata Luhut.
Sore tadi dirinya telah melakukan rapat bersama seluruh jajaran eselon 1 dan 2 di kantor KKP. Luhut menuturkan pembahasan rapat tersebut ialah mengevaluasi perihal program-program KKP.
"Sekjen KKP sudah menjelaskan semua. Saya sudah rapat pertama dengan semua. Jangan sampai ada pekerjaan yang terhenti. Kami evaluasi soal (izin) lobster juga," pungkas Luhut. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved