Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Rizal Ramli Sebut JK 'Pedagang Kekuasaan'

Thomas Harming Suwarta
10/11/2020 14:05
Rizal Ramli Sebut JK 'Pedagang Kekuasaan'
Rizal Ramli(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

MANTAN Menko Perekonomian Rizal Ramli bereaksi keras atas pernyataan Jusuf Kalla saat diwawancarai Karni Ilyas dalam tayangan Karni Ilyas Club. Dalam wawancara tersebut, JK menyebut Rizal kerap marah dengan mengeluarkan kata-kata 'kebun binatang' bahkan hal tersebut kata JK menuai protes keras dari bawahannya.

JK dalam wawancara tersebut mengaku pernah ditemui 11 dirjen eselon I di Departemen Keuangan yang mengancam akan mundur jika Rizal Ramli diangkat menjadi Menteri Keuangan pada periode SBY yang pertama.

Pernyataan JK ini sontak menuai protes keras pria yang akrab disapa RR tersebut. "Saya anak yatim piatu sejak 6 tahun, dari keluarga biasa — biasa dilecehkan, dizholomi, diganjal, diberlakukan tidak adil. Tapi kalau ada yang telah menghina dan memfitnah semena-mena,, sometime you just have to stand up," ungkap Rizal melalui akun twitternya.

Baca juga: Menteri ATR: Mafia Tanah Pakai Buzzer untuk Lawan Pemerintah

Tak berhenti di situ Rizal pun mengungkap sosok JK yang kerap mendagangkan kekuasaan untuk mengumpulkan kekayaan.

"Tahun 2014, Sang Peng-Peng lobbi keras, dengan segala cara, ke Teuku Umar untuk bisa jadi Wapres Jokowi. Jokowi ingin calon yang lebih bersih. Peng-Peng berhasil jadi Wapres JKW. Kala langsung melesat dari Orang Terkaya ke 107 menjadi no 49 (2016). Bisnisnya 'dagang kekuasaan'" lanjut Rizal.

Hal yang sama dilakukan JK, kata Rizal saat menjadi Wapres SBY periode pertama. "Ketika Sang Peng-Peng (Penguasa-cum-Pengusaha) menjadi Wapres @SBYudhoyono , ring 1 SBY kesal kok kekayaan Sang Peng-Peng melesat hebat,, yang tadinya biasa2 saja, tidak masuk orang terkaya, jadi masuk .. Itulah alasan, SBY tidak memilih Sang Peng-Peng jadi Wapress," ungkap Rizal.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya