Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Kecam Seluruh Kekerasan di Prancis

Dhika Kusuma Winata
02/11/2020 03:59
Presiden Kecam Seluruh Kekerasan di Prancis
Presiden Joko Widodo(Antara )

KANTOR Staf Presiden (KSP) menegaskan Presiden Joko Widodo mengecam dan tak membenarkan kekerasan yang terjadi di Prancis. Presiden mengutuk kekerasan yang terjadi sekaligus juga mengecam pernyataan yang mengaitkan kekerasan itu dengan agama tertentu.

“Yang dikecam (Presiden Jokowi) pertama mengenai pendapat yang menyinggung keyakinan agama. Kedua, tidak membenarkan adanya pembalasan berupa aksi kekerasan,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian kepada Media Indonesia, kemarin.

Presiden Jokowi menyampaikan sikapnya terkait dengan kekerasan dan teror di Prancis dalam konferensi pers seusai menggelar pertemuan dengan sejumlah menteri dan organisasi keagamaan, Sabtu (31/10).

Donny menjelaskan sikap Presiden tidak membenarkan kebebasan berpendapat yang menyakiti agama tertentu. Presiden menilai kebebasan berpendapat ada batasnya dan harus menghormati berbagai keyakinan yang ada. Donny mengatakan Presiden juga tidak membenarkan pendapat menyinggung dibalas dengan kekerasan.

“Jadi, tidak ada alasan untuk kemudian melakukan pembalasan dengan kekerasan atau teror. Cukup mengutuk, mengajukan keberatan secara terbuka, berkirim surat. Meskipun ada ucapan yang menyinggung suatu umat, tidak dibenarkan melakukan pembalasan berupa aksi teror,” ucapnya.

Presiden, ucap Donny, juga menyatakan teror jangan dikaitkan dengan agama tertentu. Presiden mengajak komunitas internasional untuk membangun persatuan, solidaritas, dan kasih sayang agar seluruh warga dunia bisa mengakhiri pandemi yang melanda secepat-cepatnya.

“Presiden menyampaikan aksi teror dengan agama itu adalah hal yang berbeda. Agama mengajarkan hal mulia, sedangkan teror merupakan aksi satanic dan itu musuh bagi seluruh agama,” ucap Donny.

Seperti diberitakan, Prancis mengalami kekerasan dan teror beberapa waktu terakhir. Di Kota Nice, tiga orang meninggal akibat ditikam. Sebelumnya, seorang guru, Samuel Paty, dipenggal di dekat Paris setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada sejumlah muridnya. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kekerasan itu sebagai serangan teroris kelompok islamis.

Duta Besar

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mene- gaskan Presiden Prancis Emmanuel Macron harusnya lebih sensitif terhadap kondisi psikologis umat Islam. Pernyataan Macron dinilai melecehkan umat Islam dan menuai protes umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

“Kita tahu bahwa kebebasan pers itu sangat dijunjung tinggi dalam negara demokrasi, apalagi di Prancis. Namun, kebebasan pers itu juga ada batas-batas tertentu yang tidak perlu menyinggung hal yang sangat dihormati dalam ajaran Islam, yaitu menghormati Nabi Muhammad SAW,” ujar Ace kepada wartawan, kemarin.

Ace mendukung sikap kritis Presiden Joko Widodo. Bahkan, kecaman itu harus didukung jika pemerintah memutuskan menarik pulang Duta Besar Indonesia di Prancis. “Soal sikap pemerintah Indonesia yang mengambil langkah diplomatik dengan memanggil Dubes RI di Paris, saya kira, patut didukung. Setidaknya, sikap tersebut merupakan langkah protes atas pernyataannya yang tidak sensitif terhadap agama Islam,” pungkasnya. (Ths/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya