Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
INDONESIA seharusnya memiliki tata kelola antisipasi bencana yang lebih baik sehingga ada kesiapan mitigasi optimal dalam mengurangi dampak dari bencana tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, diperlukan juga kesiapan seluruh elemen bangsa dalam memahami strategi yang antisipatif menghadapi berbagai kemungkinan dampak bencana.
Demikian dikatakan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau akrab disapa Rerie, dalam diskusi daring yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 dengan tema Waspada bencana nasional di tengah pandemi, kemarin.
“Sebenarnya kita bisa belajar dari pengalaman menghadapi bencana yang pernah kita hadapi. Pada bencana tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, bahkan muncul inisiatif masyarakat dan membentuk gerakan kemanusiaan,” ujarnya.
Hadir dalam diskusi tersebut sebagai narasumber, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputi Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen (Mar) Bambang Suryo Aji, Kepala Pusat BMKG Prof Dwikorita Karnawati, dan anggota Komisi VIII DPR RI Nurhadi, S.Pd.
Menurut Siti Nurbaya, dalam penanggulangan bencana harus diterapkan sistem yang mengedepankan konsep pencegahan. Itulah sebabnya, di lingkungan Kementerian LHK menggunakan istilah siaga darurat bencana dan meninggalkan istilah tanggap darurat bencana dalam mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Konsep penanggulangan dengan konsep siaga darurat bencana mengandung makna antisipatif sebelum bencana terjadi,” ujarnya. Dengan konsep itu, lanjut Siti, pihaknya mengupayakan penanggulangan karhutla secara permanen.
“Dari sejumlah upaya penanggulangan karhutla secara permanen itu, seperti analisis iklim dan pengendalian operasional di lapangan, partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi langkah yang sangat penting,” tambahnya.
Dwikorita Karnawati menegaskan semua pihak harus siap meng- hadapi multibencana di Tanah Air. Karena pengaruh La Nina, menurut
Dwikorita, awan di atas Samudra Pasifik bergerak ke arah Indonesia. (Fer/*/X-7)
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Sebanyak 69 titik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini dikategorikan sebagai kawasan permukiman kumuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved