Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tata Kelola Mitigasi Optimal Kurangi Dampak Bencana

Fer/*/X-7
22/10/2020 03:48
Tata Kelola Mitigasi Optimal Kurangi Dampak Bencana
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan pemaparan saat Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, kemarin.(DOK MI)

INDONESIA seharusnya memiliki tata kelola antisipasi bencana yang lebih baik sehingga ada kesiapan mitigasi optimal dalam mengurangi dampak dari bencana tersebut.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, diperlukan juga kesiapan seluruh elemen bangsa dalam memahami strategi yang antisipatif menghadapi berbagai kemungkinan dampak bencana.

Demikian dikatakan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat atau akrab disapa Rerie, dalam diskusi daring yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 dengan tema Waspada bencana nasional di tengah pandemi, kemarin.

“Sebenarnya kita bisa belajar dari pengalaman menghadapi bencana yang pernah kita hadapi. Pada bencana tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, bahkan muncul inisiatif masyarakat dan membentuk gerakan kemanusiaan,” ujarnya.

Hadir dalam diskusi tersebut sebagai narasumber, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputi Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayjen (Mar) Bambang Suryo Aji, Kepala Pusat BMKG Prof Dwikorita Karnawati, dan anggota Komisi VIII DPR RI Nurhadi, S.Pd.

Menurut Siti Nurbaya, dalam penanggulangan bencana harus diterapkan sistem yang mengedepankan konsep pencegahan. Itulah sebabnya, di lingkungan Kementerian LHK menggunakan istilah siaga darurat bencana dan meninggalkan istilah tanggap darurat bencana dalam mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Konsep penanggulangan dengan konsep siaga darurat bencana mengandung makna antisipatif sebelum bencana terjadi,” ujarnya. Dengan konsep itu, lanjut Siti, pihaknya mengupayakan penanggulangan karhutla secara permanen.

“Dari sejumlah upaya penanggulangan karhutla secara permanen itu, seperti analisis iklim dan pengendalian operasional di lapangan, partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi langkah yang sangat penting,” tambahnya.

Dwikorita Karnawati menegaskan semua pihak harus siap meng- hadapi multibencana di Tanah Air. Karena pengaruh La Nina, menurut
Dwikorita, awan di atas Samudra Pasifik bergerak ke arah Indonesia. (Fer/*/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya