Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh masyarakat Indonesia, termasuk umat Islam, menjaga terus hasil kesepakatan para pendiri bangsa saat membangun negara, Pancasila, dan UUD 1945.
“Ketiga hal ini (Pancasila, UUD 1945, dan NKRI) merupakan kesepakatan nasional (yang) dalam perspektif Islam disebut sebagai al mitsaq al wathany, kesepakatan nasional. Karena itu, bagi umat Islam negara ini adalah negara kesepakatan, darul mitsaq, yang harus dijaga dan dipelihara,” katanya dalam Khutbah Jum’at di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta, Jum’at.
Hadir dalam khutbah shalat Jumat itu Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri anggota Kabinet Indonesia Maju.
Karena itu, Wapres mengajak bangsa Indonesia untuk tidak henti bersyukur atas anugerah 75 tahun kemerdekaan Indonesia, dengan cara merawat dan menjaganya.
“Kita juga harus bersyukur karena para pendiri bangsa dengan semangat kesatuan dan persatuan telah berhasil meletakkan dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan kita. Mereka telah menyusun, menyepakati Pancasila sebagai dasar negara, yang merupakan titik temu dari seluruh bangsa yang berbeda-beda, yang dalam perspektif Islam disebut sebagai kalimatun sawaa', yaitu kesepakatan. Begitu juga dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan bentuk negara NKRI,” pesan Wapres.
Sama halnya dengan negara Indonesia, menurut Wapres, Islam Indonesia merupakan Islam ma’al mitsaq, Islam yang di dalamnya ada kesepakatan-kesepakatan yang harus dijaga, dipelihara, dan dihormati. “Karena umat Islam adalah umat yang senantiasa menjaga kesepakatannya, al mu’minuna ‘ala syurutihim,” sambung Wapres.
Baca juga : Dua Jenderal Polisi Jadi Tersangka Kasus Joko Tjandra
Terkait dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-75, Wapres berharap semangat juang kemerdekaan ini juga harus dijadikan landasan untuk melawan pandemi covid-19 yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sektor sosial dan ekonomi. “Dengan semangat itu pula kita jadikan landasan untuk menghadapi covid-19 yang tengah menimpa bangsa kita dan bahkan seluruh bangsa di dunia, yang dampaknya tidak hanya pada kesehatan tapi juga pada sektor sosial dan ekonomi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wapres mengingatkan bahwa rahmat Allah akan diturunkan kepada mereka yang gigih berupaya untuk meraihnya melalui jalan kebaikan. Sebagaimana hal ini dilakukan olah para pejuang bangsa hingga akhirnya memperoleh kemenangan dan kemerdekaan. “Allah SWT juga menyatakan, inna rahmatallaahi qaribun lil muhsinin, rahmat Allah itu dekat pada orang yang melakukan perbuatan baik. Karena itu, apa yang dilakukan oleh para pejuang bangsa itu, pantas untuk memperoleh berkat dan rahmat Allah SWT. Mereka juga telah melaksanakan apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang menyatakan, ista’in billah, ista’in billah wala ta’jiz, mintalah kamu pertolongan kepada Allah dan kamu jangan lemah. Kamu harus kuat, harus tegar, tetapi juga mintalah kemudian pertolongan oleh Allah SWT,” papar Wapres.
Di samping itu, semangat juang ini harus dibarengi dengan rasa optimis bahwa apa yang menimpa bangsa Indonesia saat ini, yaitu pandemi covid-19, adalah merupakan ujian dan cobaan dari Allah yang insya Allah akan berlalu. “Kita yakin covid-19 ini merupakan ujian dan cobaan dari Allah, ibtilaan minallah, kepada kita bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia. Apakah kita tabah, sabar, dan tetap tegar di dalam menghadapinya. Dan kita yakin sebagai suatu cobaan, covid-19 ini insya Allah akan berlalu,” ungkap Wapres. (P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved