Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOSEN Departemen Politik Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati menilai perombakan susunan menteri dalam situasi saat ini dirasa belum perlu dilakukan. Pasalnya, jika perombakan tetap dilakukan, beban pemerintah akan lebih besar.
"Reshuffle melibatkan pertimbangan dan kalkulasi yang sangat kompleks, terutama untuk mengakomodasi partai-partai politik. Kalau reshuffle beban pemerintah justru akan lebih besar lagi," jelas Mada dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7).
Perombakan kabinet pada situasi saat ini tidaklah mudah. Dalam konstelasi politik di Indonesia, pergantian susunan menteri harus mengakomodasi partai politik pengusung atau pendukung. Di sisi lain, dalam situasi pandemi Covid-19, pemerintah pusat juga perlu lebih fokus untuk menangani dampak-dampak pandemi Covid-19 di berbagai sektor.
"Saya setuju dengan presiden untuk menahan diri, tidak melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini karena fokusnya masih untuk penanganan pandemi," jelas dia.
baca juga: KPU Optimistis Target Partisipasi Warga Pada Pilkada Tercapai
Wacana perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi, nilai dia, lebih ditujukan sebagai pemantik bagi para menteri. Mereka dituntut untuk dapat memberikan hasil kinerja yang maksimal. Hal tersebut terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja kabinet. Sejumlah capaian dan percepatan berhasil dilakukan oleh beberapa kementerian dalam merespons pandemi. Mada menilai, para menteri di Kabinet Indonesia Maju belum dalam posisi aman.
"Saya rasa presiden masih wait and see bagaimana kinerja beberapa waktu mendatang," kata Mada.
Untuk mendapat kepercayaan publik, para menteri perlu tetap fokus pada kinerja agar meraih capaian-capaian yang lebih jelas dan terukur. Para menteri perlu meyakinkan presiden dan juga publik, mereka sedang bekerja keras dan terus berupaya memcapai hasil maksimal sesuai dengan kewenangan masing-masing kementerian. (OL-3)
PENGAMAT politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Presiden Prabowo yang disebut hanya memilih pembantu yang berkeringat bersamanya di Pilpres 2024 sekaligus bantahan isu reshuffle
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata
Hasan Nasbi mengungkapkan, Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kemudi Presiden Prabowo Subianto cukup solid dan kompak.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak akan melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri yang mengikuti sidang Kabinet Paripurna buka suara
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PROSES penyusunan anggaran belanja dan strategi pembangunan Tahun 2026 serta RAPBN 2026 saat ini sedang berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved