Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PARA menteri dan pimpinan lembaga sudah menunjukkan kinerja yang baik setelah Presiden Joko Widodo memberikan teguran keras. Oleh karena itu, isu perombakan kabinet atau reshuffle tidak lagi relevan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan hal itu di kantornya, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, dalam waktu yang relatif singkat, progres berbagai program percepatan penanganan covid-19 sudah bergerak pesat.
Kebijakan-kebijakan mulai dijalankan, serapan anggaran pun sudah meningkat. “Kalau progresnya bagus, kenapa reshuffle. Tentunya dengan progres yang bagus, isu reshuffle tidak relevan lagi. Sejauh ini progresnya bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus,” ujar Pratikno di Gedung Utama Kemensesneg, Jakarta, kemarin.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi ingin pandemi ini menjadi momentum bagi seluruh pihak melaksanakan reformasi di tubuh kementerian dan lembaga negara secara fundamental.
Dengan begitu, pada masa mendatang, sekalipun muncul persoalan pelik seperti saat ini, institusi negara tidak kelabakan. Pekerjaan tetap bisa dilakukan secara maksimal di tengah kondisi apa pun.
“Karena memang permasalahan kemarin kan mungkin juga karena kantor-kantor pemerintahan sempat tidak sepenuhnya optimal. Itu waktu transisi awal-awal itu. Jadi, Bapak Presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan, terutama sekali kabinet, bisa bekerja lebih maksimal dangen kinerja yang lebih baik,” jelas dia.
Presiden sempat mengancam akan merombak para pembantunya bila tidak bekerja maksimal. Kemarahannya ia tumpahkan saat sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020.
Kepala Negara menyoroti laporan belanja di kementeriankementerian yang masih biasa saja.
Jokowi menegaskan segala usaha harus dilakukan demi menyelamatkan 267 juta masyarakat Indonesia. Dia mengancam bakal mengambil tindakan keras bila tidak ada perubahan.
“Bisa saja membubarkan lembaga negara, bisa ada reshuffle, sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu yang lebih penting lagi,” tegas Jokowi.
Biasa saja
Di tengah isu perombakan kabinet, Indonesia Political Opinion (IPO) sempat mengeluarkan hasil survei kinerja menteri. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian disebut sebagai menteri terbaik di mata publik.
Namun, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin tidak sependapat atas penilaian terhadap Tito. “(Kinerjanya) masih biasa-biasa saja. Masih standar,” kata Ujang kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
Menurut Ujang, soal penundaan pilkada selama tiga bulan bukan tidak menjadi alasan utama publik menilai positif kinerja Kementerian Dalam Negeri. Ujang mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan Tito bersama jajarannya.
Dok. Medcom.id/Cindy
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin.
“Kalau menilai menunda pilkada hanya tiga bulan terbaik, rakyat pasti bertanya-bertanya. Lagi pula soal kebocoran data juga masih rawan terjadi. Tapi saya tidak tahu persis indikator hasil survei itu. Bisa saja lembaga lain yang melakukan survei tentu hasilnya juga akan beda,” terang Ujang.
Dalam survei IPO, nama Tito paling atas sebagai menteri terbaik dengan memperoleh 34,5%. Di urutan kedua ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dengan 27%. Lalu, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi dengan 24,1%. (Medcom/Ins/P-2)
PENGAMAT politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Presiden Prabowo yang disebut hanya memilih pembantu yang berkeringat bersamanya di Pilpres 2024 sekaligus bantahan isu reshuffle
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata
Hasan Nasbi mengungkapkan, Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kemudi Presiden Prabowo Subianto cukup solid dan kompak.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak akan melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri yang mengikuti sidang Kabinet Paripurna buka suara
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PROSES penyusunan anggaran belanja dan strategi pembangunan Tahun 2026 serta RAPBN 2026 saat ini sedang berlangsung.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan jajaran Kabinet Indonesia Maju hingga kepala lembaga di Istana Negara.
Perluasan kabinet berpotensi merusak efisiensi pemerintahan, membuka peluang korupsi, dan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas bagi rakyat.
Prabowo menyatakan atas nama dirinya sendiri sebagai Presiden Terpilih dan juga sekaligus mewakili anggota Kabinet Indonesia Maju mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Joko Widodo.
Presiden menekankan kepada para menteri dan kepala lembaga untuk bisa menjaga daya beli masyarakat, tingkat inflasi hingga pertumbuhan ekonomi.
Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada perilaku yang kurang bekenan khususnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Tak ada pembahasan soal kursi menteri atau jabatan apa pun pada pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved