Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Politisi PKB Kritik Fachrul Razi tapi tidak Dorong Direshuffle

Anggitondi Martaon
04/7/2020 21:06
Politisi PKB Kritik Fachrul Razi tapi tidak Dorong Direshuffle
Menteri Agama Fachrul Razi(Antara)

ANGGOTA Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq mengkritik keras Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. Penambahan anggaran dan program diajukan Menag RI ke-23 itu dianggap tidak menyentuh pandemi.

"Kita sisir programnya, tidak satupun menyentuhkan pandemi. Saya sebutin itu Menteri Agama (Menag)," kata Maman dalam diskusi virtual Polemik Trijaya Menanti Perombakan Kabinet, Sabtu (4/7).

Baca juga: Wakil Ketum Golkar Puji Kinerja Menko Airlangga Hartarto

Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai Menag tidak memiliki sense of crisis. Padahal, keagamaan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak virus korona.

Anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq. (MI/Susanto)
 
Salah satunya sektor agama yang paling terdampak yaitu penceramah. Sebab, selama kegiatan yang melibatkan orang banyak dalam suatu tempat sangat dibatasi. "Beberapa yang datang ke rumah bilang saya 70 pengajian batal," ungkap dia.

Maka tak heran pengajuan anggaran yang disampaikan oleh Kemenag, lanjut Maman, belum diterima oleh Komisi VIII. Dia menegaskan, kepedulian pemerintah terhadap tokoh agama harus terwujud dalam program yang akan dijalankan.

"Padahal kalau mereka betul-betul dipegang oleh negara, bisa menjadi ujung tombak sebagai pemimpin informal yang bisa menyosialisasikan bahayanya covid-19," sebut dia.

Baca juga: Survei: Sandiaga Uno, Rizal Ramli, Ahok Didukung Jadi Menteri

Meski mengkritik keras, Maman tidak memasukkan Menag Fachrul Razi dalam daftar menteri yang harus di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau saya melihat Menteri Agama itu justru pada programnya. Yang lebih penting itu Menteri Kesehatan," ujar dia. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya