Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ANGGOTA Komisi V DPR RI Muhammad Aras meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk segera fokus mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu untuk mengantisipasi jelang semakin mendekatinya musim kemarau.
Musim kemarau yang akan tiba dalam waktu dekat tersebut diprediksi oleh sejumlah kalangan akan berlangsung lebih panjang dari biasanya. Sehingga, hal itu dikhawatirkan berdampak terhadap sektor pangan atau pertanian.
Namun, fokus kebijakan antisipasi tersebut juga harus dilaksanakan dengan tidak melupakan penanganan pandemi Covid-19. Pemaparan tersebut disampaikan Aras saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) Bagus Puruhito dan Plt. Kepala Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) Danis Hidayat yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (5/5).
"Kami tentu menginginkan bahwa penanganan Covid-19 menjadi bagian dari fokus kita bersama. Namun, seperti diketahui dalam waktu tak lama lagi di tahun ini kita akan memasuki musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya," kata Aras.
"Sehingga, dalam hal penyediaan pangan serta dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan terutama sektor pertanian tentu itu tidak kalah jauh lebih penting," ujar Aras.
Tak hanya itu, politikus F-PPP tersebut mengungkapkan tujuan dari fokus antisipasi terhadap musim kemarau panjang itu juga bertujuan agar krisis yang mulai tengah dirasakan saat pandemi Covid-19 tidak berimbas kepada krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Di sisi lain, Aras juga mengharapkan BMKG dan Basarnas terus tampil sebagai lembaga negara yang eksis. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk kategori rawan bencana sehingga kehadiran BMKG sangat penting untuk siap sedia setiap saat.
"Sehingga, anggaran yang diperuntukkan untuk anggaran bencana tidak dialihkan begitu saja. Serta, jangan sampai tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di beberapa daerah," tuturnya.
"Di beberapa daerah, hari-hari ini di beberapa tempat juga sudah mulai lagi ada banjir bandang. Sehingga, kita berharap bahwa kesiapsiagaan baik dari BMKG dan Basarnas ini juga tidak boleh terlupakan karena penanganan pandemi Covid-19," jelas Aras.
Namun demikian, di sisi lain legislator dapil Sulawesi Selatan II tersebut menegaskan bahwa pada prinsipnya ia mendukung secara penuh kebijakan lembaga BMKG, BNPP dan BPWS selaku mitra kerja dari Komisi V DPR RI. Sehingga, ungkap Aras, masing-masing penanganan terutama yang berkaitan dengan Covid-19 oleh ketiga lembaga tersebut itu bisa berjalan lebih baik. Dengan demikian, hal tersebut bisa membuat Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 secara lebih cepat.
"Apa yang dipaparkan oleh para mitra kerja tiga lembaga ini tentu harus kita berikan support. Sehingga, penanganan - penanganan yang terkait dengan Covid-19 itu bisa berjalan lebih baik dan bisa membuat Indonesia lebih cepat keluar dari pandemi Covid-19," ujarnya.
"Saya ingin sampaikan bahwa tentu dengan kesigapan kita semua dan tentunya doa kita semua berharap bahwa pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan kita bisa kembali melakukan aktivitas normal seperti biasanya," pungkas Aras. (OL-09)
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved