Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DAMPAK pandemi covid-19 benarbenar luar biasa. Tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan atau ekonomi, wabah tersebut juga berimbas pada masalah kependudukan.
Berdasarkan riset Badan PBB untuk Dana Kependudukan (UNFPA), bila gangguan layanan kesehatan dan lockdown terus terjadi hingga enam bulan akibat pandemi covid-19, sebanyak 47 juta perempuan diprediksi tak bisa mengakses alat kontrasepsi modern. Konsekuensinya, akan muncul 7 juta kehamilan tak diharapkan. Selain itu, jutaan kasus baru kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya lainnya juga bisa terjadi sepanjang krisis saat ini.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengamini bahwa akan ada masalah kependudukan akibat covid-19. Bagaimana BKKBN mencermatinya? Bagaimana pula antisipasinya? Berikut penuturan Hasto kepada Media Indonesia, kemarin.
Apa tanggapan Anda soal riset UNFPA?
Ini menarik. Memang betul, terjadi pandemi dan kini kita harus melakukan physical distancing dan pembatasan pelayanan. Mau tidak mau,
suka tidak suka, ada dampak terhadap akses layanan ibu dan anak, dalam hal ini terkait pelayanan kontrasepsi. Saya lihat dari Februari hingga Maret terjadi penurunan jumlah akseptor keluarga berencana (KB). Ada dua sebab, akseptor tidak datang karena mematuhi imbauan physical distancing. Selain itu juga karena banyak fasilitas kesehatan yang tutup karena tidak siap praktik. Ada juga yang masih melayani, tapi diturunkan yang tadinya sehari melayani 50 orang, menjadi 20 orang.
Sejauh mana efek pandemi terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia? Daerah mana yang penurunan penggunaan alat kontrasepsinya paling tinggi?
Kalau saya amati, rata-rata penggunaan alat kontrasepsi dari Februari hingga Maret menurun 40%. Terdapat penurunan peserta KB pada Maret 2020 apabila dibandingkan dengan Februari 2020 di seluruh Indonesia. Pemakaian IUD pada Februari 2020 sebanyak 36.155, turun menjadi 23.383, sedangkan implan dari 81.062 menjadi 51.536, suntik dari 524.989 menjadi 341.109, pil 251.619 menjadi 146.767, kondom dari 31.502 menjadi 19.583, medis operasi pria (MOP) dari 2.283 menjadi 1.196, dan medis operasi wanita (MOW) dari 13.571 menjadi 8.093.
Itu secara keseluruhan. Tapi, ada provinsi tertentu yang menurun sampai 50%, ada di Banten dan Sulawesi Barat. Saya dorong betul perwakilan daerah untuk mengantisipasi terjadinya pelonjakan angka kelahiran setelah masa pandemi.
Dengan menurunnya angka penggunaan alat kontrasepsi, bagaimana pengaruhnya terhadap angka kehamilan?
Angka kehamilan memang akan naik, bisa terjadi baby boom karena memang terjadi penurunan penggunaan alat kontrasepsi. Kalau suami istri subur selama waktu satu bulan terus bertemu dan melakukan hubungan seks aktif 2 sampai 3 kali seminggu, angka kehamilan diprediksi akan naik 15%. Nah, itu dari yang tadinya dalam satu tahun kelahiran sekitar 4,5 juta jiwa, itu tentu akan naik.
Bagaimana evaluasi BKKBN melihat dampak covid-19 terhadap angka pertumbuhan penduduk Indonesia?
Kalau sekarang belum bisa dievaluasi. Tapi yang jelas, kalau penggunaan alat kontrasepsi turun, kelahiran pasti akan naik. Kalau sekarang hamil kan 9 bulan, nanti baru bisa kelihatan seperti apa pertumbuhan penduduknya. Ini baru bisa dilihat nanti pada awal 2021.
Lantas, bagaimana dengan targettarget kependudukan yang sudah ditetapkan? Adakah pengaruhnya?
Tergantung angka yang kita peroleh di 2021. Target itu akan terpengaruh atau tidak. Tapi, kita kan target utamanya modern kontrasepsi. Target yang tadinya capaian penggunaan alat kontrasepsi 61% pasti akan terpengaruh.
Apa langkah BKKBN untuk mengantisipasi terjadinya baby boom?
Kami buat sosialisasi untuk tunda kehamilan saat covid-19. Pakailah alat kontrasepsi saat ini. Karena hamil muda berisiko. Jangan sampai 9 bulan ke depan terjadi baby boom dan SDM-nya belum tentu bagus.
Selain itu, mengadakan program KB bergerak dan kunjungan ke pasangan usia subur yang memerlukan kontrasepsi. Kami juga mengoptimalkan peran PKB/PLKB (penyuluh KB/petugas lapangan KB) dan menggerakkan mobil unit penerangan KB ke
masyarakat untuk pencegahan covid-19.
Bagaimana BKKBN menyikapi meningkatnya kekerasan berbasis gender di Indonesia saat ini?
Terutama di masa pandemi ini, orang kalau kumpul dalam keluarga, pasti sering terjadi konfl ik. Terlebih sebelumnya juga ada problem, ini kan jadi stres baru. BKKBN punya tanggung jawab bagaimana kita hadir di tengah-tengah keluarga memberikan konseling supaya mereka tidak panik. Mereka harus sadar bahwa fungsi keluarga ada fungsi agama, perlindungan, dan reproduksi. Kita harus tenang, dan harus menjalankan fungsi keluarga sebagaimana mestinya. (X-8)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved