Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
STAF Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra, akhirnya mengundurkan diri. CEO Amartha Mikro Fintek itu menyusul rekannya, Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruang Guru, yang menanggalkan jabatan prestisius sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Perkenankan saya menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya
ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden,” ujar Taufan melalui keterangan resmi, kemarin.
Ia mengaku melepas jabatannya itu untuk fokus mengabdikan diri secara penuh kepada masyarakat, terutama menjalankan usaha mikro dan kecil.
“Dalam kapasitas apa pun, saya berharap kita semua dapat terus berjuang bersama, memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” tambahnya.
Sebelumnya muncul polemik terkait konflik kepentingan Staf Khusus Presiden, ketika surat yang dibuat Andi Taufan untuk camat beredar di media sosial. Surat dengan kop Sekretariat Kabinet itu berisi komitmen Amartha menjalankan program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Walaupun Andi meminta maaf, beberapa pihak meminta Jokowi memecat staf khusus yang dikhawatirkan konflik kepentingan.
Ruang Guru pun ikut terseret, karena menjadi mitra program Kartu Prakerja.
Pengunduran diri Taufan dibenarkan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Presiden pun telah menyetujui pamitnya Taufan.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Jokowi mendoakan Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra agar selalu sukses di bidang masing-masing.
Kedua orang yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan staf khusus presiden itu, menurut Presiden, ialah para pemuda brilian yang cerdas, memiliki reputasi, serta prestasi yang luar biasa.
“Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang teknologi keuangan mikro dan usaha kecil. Selama menjalankan tugas kurang lebih lima bulan, Belva dan Taufan telah banyak memberi gagasan dan inovasi di berbagai sistem pelayanan publik,” ujar Jokowi.
Secara terpisah, pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan kasus Adamas dan Andi Taufan menandakan bahwa mereka belum
berpengalaman. Hal itu seharusnya menjadi pertimbangan Jokowi sebelum mengangkat para tokoh milenial sebagai staf khusus.
“Selanjutnya, seluruh staf khusus millenial yang tersisa harus menginfokan kepada publik program yang tengah mereka jalankan. Itu harus dilakukan agar masyarakat tahu apa kontribusi mereka,” tambah Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu. (Pra/Pro/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved