Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MESKIPUN sudah ada imbauan untuk tidak mudik dari pemerintah, jumlah warga yang ingin tetap mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri ternyata masih tinggi.
Itu tecermin dari hasil riset peneliti Dicky Pelupessy dari Universitas Indonesia bersama Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan yang menyatakan sebanyak 43,78% responden ingin tetap mudik. Angka tersebut, menurut Dicky, masih terhitung tinggi.
“Hasil survei menunjukkan bahwa persentase responden yang berencana mudik dinilai masih tinggi, yakni 43,78% responden, dan sisanya 56,22% responden menjawab tidak akan mudik,” paparnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Dicky menyarankan pemerintah segera melakukan antisipasi terkait dengan besarnya animo masyarakat untuk tetap mudik. Pertama, berkampanye untuk mengubah rencana masyarakat agar tidak mudik sebagai upaya mengurangi risiko penularan covid-19.
Kedua, melakukan pengaturan dan antisipasi pergerakan masyarakat dari provinsi asal menuju provinsi dan kabupaten atau kota tujuan mudik. Ketiga, pengaturan dan antisipasi moda transportasi yang akan digunakan masyarakat, terutama mobil, pesawat, dan kereta api.
Pemerintah sebagai pemegang kewenangan dinilai juga perlu mengesahkan dan menerapkan kebijakan yang lebih tegas untuk melarang masyarakat berkumpul bersama.
Dicky menilai hal itu sangat diperlukan dan tidak terbatas hanya pada pembatasan atau karantina wilayah semata.
“Dengan terciptanya penerapan kebijakan yang tepat dan cepat tanggap dari pemerintah, masyarakat akan mampu bertahan menghadapi situasi pandemi dan akan dapat menyelamatkan lebih banyak masyarakat di Indonesia,” imbuhnya.
Jalani rapid test
Tingginya minat untuk mudik juga terlihat antara lain dari data Dinas Perhubungan Kota Semarang yang menyebutkan sudah 87 ribu lebih pemudik masuk ke kota itu melalui jalur darat, udara, dan laut.
Masih di Jawa Tengah, tepatnya di Blora, sudah 18 ribu pemudik yang datang. “Saya minta penambahan alat rapid test untuk atasi kemungkinan penyebaran korona,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho.
Pelaksanaan rapid test juga dilakukan terhadap 109 santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur yang tiba di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Hasil tes menunjukkan semuanya negatif. Meski begitu, mereka diminta tetap melakukan karantina mandiri di daerah masing-masing. (Hld/AS/LN/AP/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved