Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jumlah Warga Ingin Mudik Tetap Tinggi

Hld/AS/LN/AP/X-11
16/4/2020 06:20
Jumlah Warga Ingin Mudik Tetap Tinggi
Grafis(Sumber: Timm Panel Sosial untuk Kebencanaan)

MESKIPUN sudah ada imbauan untuk tidak mudik dari pemerintah, jumlah warga yang ingin tetap mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri ternyata masih tinggi.

Itu tecermin dari hasil riset peneliti Dicky Pelupessy dari Universitas Indonesia bersama Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan yang menyatakan sebanyak 43,78% responden ingin tetap mudik. Angka terse­but, menurut Dicky, masih terhitung tinggi.

“Hasil survei menunjukkan bahwa persentase responden yang berencana mudik dinilai masih tinggi, yakni 43,78% res­ponden, dan sisanya 56,22% responden menjawab tidak akan mudik,” pa­parnya kepada Media Indonesia, kemarin.

Dicky menyarankan pemerintah segera melakukan antisipasi terkait dengan besarnya animo masyarakat untuk tetap mudik. Pertama, berkampanye untuk mengubah rencana masyarakat agar tidak mudik sebagai upaya mengurangi risiko penularan covid-19.

Kedua, melakukan pengatur­an dan antisipasi pergerakan masyarakat dari provinsi asal menuju provinsi dan kabupaten atau kota tujuan mudik. Ketiga, pengaturan dan antisipasi moda transportasi yang akan digunakan masyarakat, ter­utama mobil, pesawat, dan kereta api.

Pemerintah sebagai pemegang kewenangan dinilai juga perlu mengesahkan dan menerapkan kebijakan yang lebih tegas untuk melarang masyarakat berkumpul bersama.

Dicky menilai hal itu sangat diperlukan dan tidak terbatas hanya pada pembatasan atau karantina wilayah semata.

“Dengan terciptanya penerapan kebijakan yang tepat dan cepat tanggap dari pemerintah, masyarakat akan mampu bertahan menghadapi situasi pandemi dan akan dapat menyelamatkan lebih banyak masyarakat di Indonesia,” imbuhnya.

Jalani rapid test

Tingginya minat untuk mudik juga terlihat antara lain dari da­ta Dinas Perhubungan Kota Semarang yang menyebutkan su­dah 87 ribu lebih pemudik ma­suk ke kota itu melalui jalur darat, udara, dan laut.

Masih di Jawa Tengah, tepat­nya di Blora, sudah 18 ribu pe­­mudik yang datang. “Saya minta penambahan alat rapid test un­tuk atasi kemungkinan pe­nye­baran korona,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho.

Pelaksanaan rapid test juga di­lakukan terhadap 109 santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur yang tiba di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Hasil tes menunjukkan semuanya ne­gatif. Meski begitu, mereka di­minta tetap melakukan karantina mandiri di daerah masing-ma­sing. (Hld/AS/LN/AP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya