Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
ALI Imron, terpidana seumur hidup bom Bali I mengaku terusik dengan perilaku intoleransi yang semakin berkembang di tengah masyarakat.
Bahkan, ia menilai sikap intoleransi itu semakin subur sejak kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya ikuti gonjang-ganjing itu pascakasus Ahok. Di media, di mana-mana, masyarakat ini, yang muslim maksudnya, kok lebih brutal dari teroris. Maksudnya dalam komentar, dalam yang berhubungan dengan intoleransi dan antikeberagaman," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Intoleransi dan Tantangan Kebhinnekaan" dikutip dari channel Youtube milik 164 Channel-Nahdlatul Ulama.
Sebagai napi kasus terorisme kelas wahid di Tanah Air, Imron tidak habis pikir dengan perilaku tersebut. Menurut Imron, tiada orang lain di Indonesia yang keterlibatannya sebesar dirinya di kasus terorisme di Indonesia.
"Barang bukti saya 2 ton bom, (senapan) M16 ada 7 pucuk, peluru ribuan. Saya ini kalau radikal sudah paling atas. Tapi ketika lihat kasus Ahok, lalu pilpres, saya sampai geleng-geleng," tandas adik Amrozi, terpidana mati kasus bom Bali itu.
Baca juga: Jokowi Dianggap Tutup Mata soal Maraknya Intoleransi
Pillada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 banyak memakai atribut SARA yang memicu intoleransi.
Padahal, tegas Imron, toleransi merupakan fondasi Islam. Sehingga, masyakat yang mengusung intoleransi, berarti tidak mengikuti ajaran Islam.
"Toleransi adalah bagian dari akhlak Islam. Kebinekaan atau keberagaman ini sunnatullah. Hukum alam tidak bisa kita tolak dan tidak bisa ditentang. Kalau kita menentang, berarti kita menentang sunnatullah," pungkasnya. (OL-8).
Menag Nasaruddin Umar menegaskan upaya mencegah intoleransi memerlukan sesuatu yang lebih kuat daripada peraturan pemerintah atau undang-undang. Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama akan bergerak cepat dalam menangani berbagai kasus intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan menyiapkan dua pendekatan agar insiden perusakan rumah doa di Padang, Sumatra Barat tak terulang
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak jajaran Kementerian Agama untuk mengedepankan Kurikulum Cinta sebagai strategi utama dalam menyelesaikan kasus intoleransi yang terjadi.
GEMPAR Indonesia meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Menteri dan Wakil Menteri Agama terkait insiden intoleransi di Padang
MAARIF Institute for Culture and Humanity menanggapi soal kasus perusakan rumah doa milik umat Kristiani di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved