Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Masyumi Reborn Dihadiri Sejumlah Mantan Pejabat

Henri Siagian
07/3/2020 21:05
Masyumi Reborn Dihadiri Sejumlah Mantan Pejabat
Ketua Panitia Masyumi Reborn Jeffry Ahmad Kurniadi(Antara)

SEJUMLAH tokoh menghadiri pergelaran Masyumi Reborn. Akan tetapi, pertemuan itu tidak langsung melahirkan kembali Partai Masyumi.

Dalam perhelatan itu, mereka menyiapkan Panitia Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (P-4II) di seluruh Indonesia.

"Kita membentuk panitia persiapan di setiap daerah. Kebetulan, saya di DKI. Belum terbentuk pengurus. Baru P-4II," kata Ketua Panitia Masyumi Reborn Jeffry Ahmad Kurniadi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/3).

Baca juga: 1945: Masyumi Berdiri

Jeffry menjelaskan P-4II bertugas membentuk pengurus di setiap daerah, diawali dengan acara silaturahim keluarga besar Masyumi.

Menurut dia, silaturahim untuk lebih mengeratkan rasa kekeluargaan di antara keluarga Masyumi sebelum mewujudkan rencana pembentukan parpol.

"Jadi, ini belum apa-apa, masih jauh, tapi Alhamdulillah animonya bagus. Menurut laporan dari among tamu, yang menulis pendaftaran sekitar 500 orang," katanya.

Baca juga: Mohammad Natsir Menjadi Teladan Pendidikan Islam

Mengenai latar belakang rencana pendirian parpol tersebut, ia mengatakan selama ini umat Islam belum terakomodasi dengan partai-partai yang ada sehingga dibutuhkan partai Islam yang baru.

"Masalah nama memang belum diputuskan. Kenapa ini Masyumi kita angkat? Karena sejarah itu jelas membuktikan partai politik yang betul-betul berpolitik dengan santun adalah Partai Masyumi," katanya.

Baca juga: Tinta Emas Mohammad Natsir dalam Politik Indonesia

Soal target pembentukan partai, Jeffry mengatakan persoalan tersebut ramahnya Dewan Syuro, tetapi kemungkinan pada November bertepatan dengan hari lahirnya Partai Masyumi.

Hadir sejumlah tokoh, antara lain mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua, mantan staf khusus Wapres Laode M Kamaludin, mantan Menteri Kehutanan MS Kaban, pengacara Eggy Sudjana, hingga Sri Bintang Pamungkas.

Bachtiar Chamsyah mengingatkan pendirian parpol memang perlu, tetapi harus diperhatikan pula tata kelola kepartaiannya, terutama dalam memilih pemimpin.

Jika kebanyakan parpol menggelar kongres dan semacamnya untuk memilih pemimpin, Bachtiar justru menyarankan untuk tidak melakukan karena akan membuat partai hancur.

"Jangan kongres, pimpinlah oleh alim ulama, dikumpulkan cendekiawan, dia menyeleksi (pengurus). Kalau membuka ruang kongres, enggak lama nasibnya," katanya.

Mantan staf khusus Wapres Prof Laode M Kamaluddin menyampaikan kebangkitan Masyumi harus berbasiskan talenta agar bisa diterima di tengah generasi milenial.

"Masyumi yang mau bangkit harus berbasis talenta. Dibutuhkan niat, keteladanan, dan talenta," kata mantan Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) tersebut. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya