Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Keren, KN Tanjung Datu Usir Kapal Tiongkok Tanpa Senjata

Cahya Mulyana
06/3/2020 16:10
Keren, KN Tanjung Datu Usir Kapal Tiongkok Tanpa Senjata
Kolonel Bakamla Capt Nyoto Saptono selaku Pejabat Komandan Kapal(Dok Pribadi)

KAPAL Negara Tanjung Datu 301 merupakan saksi sekaligus armada Badan Keamanan Laut (Bakamla/ Indonesian Coast Guard) RI yang berhasil menghadang puluhan nelayan yang dikawal Tiongkok Coast Guard dengan senjata lengkap di Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) Indonesia. Kapal dengan panjang 110 meter dan lebar 15.5 meter atau armada patroli terbesar berbendera Merah Putih ini nirsenjata.

Kapal buatan anak negeri yang diresmikan 18 Januari dua tahun lalu ini belum dilengkapi satu pucuk pun meriam untuk mengantisipasi serangan atau perlawanan saat patroli. Padahal, tugas yang diemban kapal terbesar Bakamla ini sangat berat, yakni menjaga keamanan dan keselamatan di perairan.

Baca juga: KLHK Tangkap Buronan Cukong Kayu Sonokeling Illegal

Tidak jarang, satu-satunya kapal patroli yang mampu menampung hingga 76 awak ini harus berhadapan dengan kapal yang bertugas serupa namun dilengkapi persenjataan. Itu seperti terjadi saat KN Tanjung Datu berusaha menghalau 31 hingga yang paling banyak 64 kapal nelayan yang dikawal 3 kapal Tiongkok Coast Guard di Laut Natuna Utara.

Kejadian yang berulang hingga 3 kali, 19 dan 24 Desember dan awal Januari itu KN Tanjung Datu mampu mengusir nelayan Tiongkok yang mengambil sumber daya laut Ibu Pertiwi. Istimewanya, Kolonel Bakamla Capt Nyoto Saptono selaku Pejabat Komandan Kapal dengan nomor lambung 301 ini tidak gentar meskipun kalah jumlah dan senjata.

Buktinya, Capt Nyoto bersama 38 awak kapal berhasil mengusir puluhan nelayan Tiongkok berikut memaksa Tiongkok Coast Guard mundur dari ZEE Indonesia. Menurut dia, kunci yang selalu menjadi pegangan dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan keselamatan wilayah perairan Indonesia adalah pengalaman dan tekad patriot.

"Betul, mengusir nelayan dengan pengawalan Tiongkok Coast Guard dengan perlengkapan senjata lengkap dengan tanpa senjata," katanya saat ditemui di atas KN Tanjung Datu, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (6/3).

Menurut dia, pelaksanaan operasi di Laut Natuna Utara yang menyita perhatian masyarakat ini dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan prosedur operasi yang telah digariskan. Meskipun nirsenjata dan jumlah awak yang terbatas, hanya memiliki 38 dari idealnya 76 orang, namun mampu menunaikan seluruh tugas yang diberikan kepada KN Tanjung Datu.

Itu tidak lepas dari pengalamannya dibidang perkapalan, kelautan dan menghadapi pencurian ikan yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Sebelum ditugaskan di Bakamla ia telah menekuni hal-hal tersebut saat meniti karir di Korps Polisi Air dan Udara.

Maka, kata dia, ketika menghadapi situasi seperti yang terjadi di Laut Natuna Utara, selain memanfastkan pengalaman juga membuat kalkulasi operasi. Misalnya menghitung jumlah dan kekuatan lawan, kondisi gelombang dan cuaca serta potensi dan konsekwensi yang kemungkinan muncul.

Itu penting untuk memastikan tugas berhasil dilaksanakan namun tetap menjaga keselamatan kapal, awak dan lingkungan. "Dengan kalkulasi paling tidak kita di sana bebas manuver. Kalau bicara kapal dan senjata sudah jauh di atas mereka," jelasnya.

Baca juga: Zulhas Bertemu Jokowi, PAN Merapat Lagi ke Koalisi Pemerintah?

Ketika diminta masukan, ia menjelaskan kapal ini perlu mendapatkan tambahan fasilitas selain yang sudah ada saat ini yakni meriam, tambahan awak sehinhga mencapai jumlah ideal yakni 76 orang dan penyeimbang guna kapal bisa bertahan lebih lama di tengah gelombang besar. Kemudian menyarankan peningkatan teknologi radar untuk monitoring kapal asing di seluruh wialyah ZEE yang luasnya 200 mil.

"Radar kita baru bisa mengcover 98an mil jangkauannya. Maka surveilence kantor pusat perlu diperkuat untuk meningkatkan pengawasan," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya